5 Antibiotik Alami untuk Bantu Atasi Gangguan Kesehatan: Ada Jahe, Madu, Bawang Putih hingga Cengkih
Selain dalam bentuk obat, antibiotik juga terdapat di beberapa bahan alami seperti jahe, madu, bawang putih, oregano hingga cengkih.
TRIBUNPALU.COM – Untuk mengobati suatu kondisi kesehatab, biasanya dokter memberikan antibiotik.
Obat antibiotik, seperti penisilin diketahui telah membantu banyak orang untuk pulih dari penyakit dan kondisi yang fatal sejak tahun 1940-an.
Melansir dari laman Medical News Today, satu dari 10 orang mengalami efek samping yang membahayakan sistem pencernaan setelah mengonsumsi antibiotik.
Sekitar satu dari 15 orang alergi terhadap jenis obat ini.
Ternyata tidak hanya dalam bentuk obat saja, rupanya beberapa bahan alami juga memiliki sifat antibiotik.
Hal ini dapat menjadi solusi bagi Anda yang ingin beralih ke pengobatan alami.
Meski begitu, Anda juga perlu melakukan konsultasi lebih mendalam dengan dokter untuk penggunaan dan dosis pemakaian dari antibiotik alami ini.
Berikut lima antibiotik alami yang dilansir dari laman Medical News Today :
1.Bawang putih

Budaya di seluruh dunia telah lama mengakui bawang putih karena kekuatan pencegahan dan penyembuhannya.
Penelitian telah menemukan bahwa bawang putih dapat menjadi pengobatan yang efektif melawan berbagai bentuk bakteri, termasuk Salmonella dan Escherichia coli (E. coli).
Bawang putih bahkan telah dipertimbangkan untuk digunakan melawan tuberkulosis yang resistan terhadap berbagai obat.
Baca juga: Tips Atasi Peradangan Ringan dengan Bahan Alami, Salah Satunya dengan Jahe
2. Jahe

Komunitas ilmiah juga mengakui jahe sebagai antibiotik alami. Beberapa penelitian, termasuk yang diterbitkan pada tahun 2017 , telah menunjukkan kemampuan jahe untuk melawan banyak jenis bakteri.
Para peneliti juga mengeksplorasi kekuatan jahe untuk memerangi mabuk laut dan mual serta untuk menurunkan kadar gula darah.
3. Madu

Sejak zaman Aristoteles, madu telah digunakan sebagai salep yang membantu penyembuhan luka dan mencegah atau menghilangkan infeksi.
Profesional kesehatan saat ini telah menemukan itu membantu dalam mengobati luka kronis, luka bakar, bisul, luka baring, dan cangkok kulit.
Misalnya, hasil penelitian dari tahun 2016 menunjukkan bahwa pembalut madu dapat membantu menyembuhkan luka.
Efek antibakteri madu biasanya dikaitkan dengan kandungan hidrogen peroksidanya.
Namun, madu manuka melawan bakteri, meskipun memiliki kandungan hidrogen peroksida yang lebih rendah.
Sebuah studi 2011 melaporkan bahwa jenis madu yang paling terkenal menghambat sekitar 60 jenis bakteri.
Ini juga menunjukkan bahwa madu berhasil mengobati luka yang terinfeksi Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA).
Selain sifat antibakteri, madu dapat membantu menyembuhkan luka dengan memberikan lapisan pelindung yang menumbuhkan lingkungan yang lembab.
4. Oregano

Beberapa orang percaya bahwa oregano meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan bertindak sebagai antioksidan.
Ini mungkin memiliki sifat antiinflamasi.
Sementara para peneliti belum memverifikasi klaim ini, beberapa penelitian justru menunjukkan bahwa oregano adalah salah satu antibiotik alami yang lebih efektif, terutama ketika dibuat menjadi minyak.
5. Cengkih

Cengkih secara tradisional telah digunakan dalam prosedur gigi.
Penelitian sekarang menemukan bahwa ekstrak air cengkeh mungkin efektif melawan berbagai jenis bakteri, termasuk E. coli.
(TribunPalu.com/Linda)