TERUNGKAP Maksud Reka Adegan Kuat Maruf dan Putri Candrawathi Berdua di Kamar, Kompolnas: Ibu Jatuh

Komisioner Kompolnas, Pudji Hartanto membongkar fakta soal reka adegan yang dilakukan Kuat Marut saat berada di kamar Putri Candrawathi.

Tangkap Layar PolriTV
Putri Candrawathi bersama Kuat Maruf terlihat menjalani adegan rekonstruksi pembunuhan Brigadir J. 

TRIBUNPALU.COM - Komisioner Kompolnas, Pudji Hartanto membongkar fakta soal reka adegan yang dilakukan Kuat Marut saat berada di kamar Putri Candrawathi.

Diketahui pada hari ini Selasa (30/8/2022) lima tersangka kasus pembunuhan Brigadir J atau Brigadir Yosua menjalani proses rekonstruksi.

Ada 78 adegan yang diperankan oleh para tersangka.

Termasuk oleh Kuat Maruf dan Putri Candrawathi.

Dari berbagai adegan yang paling menyorot adalah saat Kuat Maruf berada di kamar Putri Candrawathi.

Dalam adegan tersebut, terlihat Kuat Maruf duduk di dekat Putri Candrawathi.

Baca juga: Momen Bharada E Takut Ditatap Ferdy Sambo, Pengacara Ambil Tindakan untuk Lindungi sang Klien

Baca juga: Tatap Nanar Ferdy Sambo, Putri Candrawathi Menangis Lalu Pergi Tinggalkan sang Suami dalam Ruangan

Adegan ini membuat isu bahwa ada hubungan antara Putri dengan Kuat semakin mencuat.

Menurut penjelasan Pudji Hartanto, saat itu Kuat Maruf tengah menolong Putri Candrawathi yang terjatuh.

Kuat Maruf meminta Putri Candrawathi agar istirahat.

"Saat itu ditemukan bahwa Ibu PC terjatuh kemudian teriak kemudian ditemui pembantu rumah tangga, kemudian pembantu memanggil yang namanya MK (Kuat Maruf) kemudian menghampiri ke dalam kamar," ujar Pudji Hartanto dikutip dari YouTube TVOneNews.

"Ternyata ibu dalam kondisi terjatuh di lantai, lalu setelah itu ada pertolongan kemudian diminta untuk istirahat makannya ada di tempat tidur," imbuhnya.

Dan setelah diminta istirahat, Putri Candrawathi memanggil para ajudannya.

Namun tidak dijelaskan apa yang dibicarakan Putri Candrawathi di dalam kamar bersama para ajudannya.

"Kemudian ibu menanyakan juga dimana Yosua, kemudian juga menanyakan dimana Ricky

Satu per satu dipanggil masuk dalam kamar, tentang pembicaraan tidak diterangkan hanya diperankan perilaku pada saa itu, bicara apa tidak disampaikan," pungkasnya.

Deolipa: Putri dan Kuat Diduga Punya Hubungan Terlarang

Deolipa Yumara, mantan kuasa hukum Bharada E dalam kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J, ajudan Irjen Ferdy Sambo, mengungkap dugaan baru pemicu pembunuhan terhadap Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo di kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan Juli 2022 lalu.

Deolipa Yumara mengatakan saat masih menjadi kliennya, Bharada E pernah menuturkan kepadanya ihwal dugaan perselingkuhan antara istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi dengan sopir pribadinya, Kuat Ma'ruf.

Mengutip penuturan Bharada E kepada dirinya, Deolipa mengatakan, Bharada E mengaku cukup lama curiga adanya hubungan terlarang yang terjadi antara istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi dengan Kuat Maruf, sopirnya sekaligus asisten rumah tangganya.

"Jadi Bharada Eliezer ini kan bilang, dan dia sudah merasakan. Eliezer ngomong 'Saya curiga bang itu si Kuat ada main sama Putri'. Oh pantes, jawab saya," kata Deolipa di tayangan TV One, Senin (29/8/2022).

Karenanya, kata Deolipa, dugaan kuat motif pembunuhan terhadap Brigadir J terjadi, adalah karena Kuat dan Putri ingin menyembunyikan hubungan terlarang mereka selama ini, yang diketahui Brigadir J.

"Jangan sampai motif pembunuhan ini karena Yosua melecehkan Putri di Magelang, gak ada itu.

Yang ada adalah saat itu Kuat dan Putri lagi berhubungan, ketahuan Yosua. Makanya Yosua yang dikejar dan dincar," kata Deolipa.

Asumsi tersebut, kata Deolipa, cocok karena saat itu Putri Candrawathi langsung menelepon Bharada E dan Bripka Ricky yang sedang mengantar makanan ke sekolah anak Ferdy Sambo di sekolah Taruna Nusantara.

Sementara di sisi lain, Kuat menelepon Ferdy Sambo.

Baca juga: Baper hingga Ngadu ke Jokowi Tak Diizinkan Lihat Rekonstruksi, Kamaruddin Diskakmat: Apa Statusnya

Kuwat dan Putri kata Deolipa kompak melakukan itu untuk membuat skenario agar Ferdy Sambo marah dan memberikan 'pelajaran' ke Brigadir J.

"Jadi begitu ketahuan, itu makanya Putri nelpon Bripka RR dan Kuat nelepon ke Sambo.

Tujuannya menyamakan persepsi mereka di sana, agar hubungan Kuwat dan Putri gak tercium, dan seolah-olah Yosua pelaku pelecehannya. Jadi Yosua ini adalah korban," papar Deolipa.

Menurut Deolipa, adanya dugaan hubungan asmara Kuat dan Putri terjadi, karena Kuat sudah lebih 10 tahun menjadi sopir Putri Candrawathi.

"Kuat ini ikut mereka sudah 10 tahun lebih sejak Ferdy Sambo masih AKBP. Kuat ini kan orang dari Brebes, ikut Sambo sejak AKBP di sana," katanya.

Deolipa menjelaskan dengan adanya pengaduan Kuat ke Sambo yang menyatakan bahwa Brigadir J sudah melecehkan Putri Candrawathi, membuat Ferdy Sambo murka dan marah.

"Namanya Sambo psikopat, dengar aduan seperti itu dari Kuat dan Putri, nalarnya tidak jalan dan merancang skenario, sehingga Yosua jadi korban," katanya.

Sementara itu, terkait rekonstruksi yang akan digelar di rumah Ferdy Sambo dan menghadirkan 5 tersangka, kata Deolipa tidak akan mengungkap motif.

"Yang direkonstruksi di sana, adalah terjadinya penembakan seperti yang ada di BAP dan melihat kesesuaiannya antara keterangan 5 tersangka. Tapi tidak akan mengungkap motif," kata Deolipa.

(TribunPalu.com)

Sumber: Tribun Palu
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved