Mau Lapor ke Jokowi, Ibu yang Anaknya Diduga Dirudapaksa Pimpinan SD Methodist 1 Dihalangi Kapolda
Ibu yang anaknya diduga dirudapaksa pimpinan SD Methodist 1 Medan mengaku sempat ingin mengadu ke Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
"Katanya keterangan CCTV rusak, enggak hidup karena daring. Waktu saya jemput anak sekolah, masih menyala saya lihat," terang IM.
Terpisah, kuasa hukum SD Methodist 1 Medan, Marudut Simanjuntak membantah kalau CCTV di sekolah ataupun yang mengarah ke gudang rusak.
Dia beralasan CCTV berfungsi dan muncul di layar monitor, tapi tidak dapat merekam.
Saat ini seluruh kamera CCTV dan rekaman sudah disita penyidik.
"Saya pastikan itu tidak rusak, tetapi memang CCTV nya itu dia hanya bisa menampilkan, tetapi tidak bisa merecord.
Seluruh CCTV yang ada di seputar sekolah dan TKP sudah kita serahkan dan decorder sudah kita kasih ke Polisi, karena satu rekaman dia.
Polda Sumut janji tuntaskan kasus
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi mengatakan pihaknya akan segera menyelesaikan kasus dugaan rudapaksa siswi SD ini.
Hadi mengatakan, ada empat orang dari SD Methodist 1 Medan yang dilaporkan orangtua korban ke polisi.
"Yang dilaporkan empat orang, pimpinan sekolah, kepala sekolah, tukang sapu dan pegawai tata usaha," kata Hadi Wahyudi, Sabtu (10/9/2022).
Hadi mengatakan, proses dugaan rudapaksa siswi SD yang viral karena laporannya mengendap masih bergulir di Polda Sumut.
Kasus ini pun telah ditingkatkan dari penyelidikan ke penyidikan.
Meski demikian, polisi belum menetapkan tersangka dalam kasus ini.
Ia menyebut pihaknya sudah melakukan olah tempat kejadian perkara sebanyak dua kali. Selain itu, pemeriksaan saksi baik guru dan pegawai juga telah dilakukan.
"Penyidik masih melakukan penyidikan," tutupnya.(*)
(Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com)