Mau Lapor ke Jokowi, Ibu yang Anaknya Diduga Dirudapaksa Pimpinan SD Methodist 1 Dihalangi Kapolda

Ibu yang anaknya diduga dirudapaksa pimpinan SD Methodist 1 Medan mengaku sempat ingin mengadu ke Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Handover
Ibu yang anaknya diduga dirudapaksa pimpinan SD Methodist 1 Medan mengaku sempat ingin mengadu ke Presiden Joko Widodo atau Jokowi. 

TRIBUNPALU.COM -  Ibu yang anaknya diduga dirudapaksa pimpinan SD Methodist 1 Medan mengaku sempat ingin mengadu ke Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Namun, wanita berinisial IM itu mengaku dihalangi Kapolda Sumut, Irjen RZ Panca Putra Siamanjuntak.

Menurut IM, ia berniat mengadu kepada Presiden Jokowi yang saat itu berkunjung ke Belawan.

Namun Kapolda Sumut, Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak langsung menarik IM.

Baca juga: Perselingkuhan Perwira Polda Terbongkar, Istri Temukan Bukti Transfer Jutaan Rupiah untuk Oknum PNS

Kapolda Sumut berjanji akan menyelesaikan laporan yang dilayangkan IM sejak tahun 2021 lalu.

"Pak Kapolda Sumut juga langsung menarik saya di depan Pak Jokowi di Belawan. Terus Jumat (8/7/2022) Pak Kapolda panggil saya. Janji akan secepatnya (selesaikan laporan)," kata IM, Sabtu (10/9/2022).

IM bilang, setelah pertemuan antara dirinya dan Kapolda Sumut, ternyata kasus anaknya masih jalan di tempat.

Padahal, kata IM, anaknya sudah memberikan kesaksian panjang terkait siapa-siapa saja terduga pelaku yang merudapaksa dirinya.

"Anak sudah memberi kesaksian mana mungkin anak mengarang sepanjang itu," ucapnya.

Pertanyakan CCTV yang rusak

IM, ibu yang anaknya diduga jadi korban rudapaksa pimpinan SD Methodist 1 Medan mempertanyakan soal kabar CCTV yang katanya rusak.

CCTV yang disebut rusak itu berada di lokasi tempat anaknya diduga dirudapaksa.

Adapun lokasinya berupa gudang, yang ada di areal sekolah.

Menurut IM, CCTV yang ada di dekat gudang sekolah itu masih berfungsi.

Ia pernah melihatnya sendiri.

"Katanya keterangan CCTV rusak, enggak hidup karena daring. Waktu saya jemput anak sekolah, masih menyala saya lihat," terang IM.

Terpisah, kuasa hukum SD Methodist 1 Medan, Marudut Simanjuntak membantah kalau CCTV di sekolah ataupun yang mengarah ke gudang rusak.

Dia beralasan CCTV berfungsi dan muncul di layar monitor, tapi tidak dapat merekam.

Saat ini seluruh kamera CCTV dan rekaman sudah disita penyidik.

"Saya pastikan itu tidak rusak, tetapi memang CCTV nya itu dia hanya bisa menampilkan, tetapi tidak bisa merecord.

Seluruh CCTV yang ada di seputar sekolah dan TKP sudah kita serahkan dan decorder sudah kita kasih ke Polisi, karena satu rekaman dia.

Polda Sumut janji tuntaskan kasus

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi mengatakan pihaknya akan segera menyelesaikan kasus dugaan rudapaksa siswi SD ini.

Hadi mengatakan, ada empat orang dari SD Methodist 1 Medan yang dilaporkan orangtua korban ke polisi.

"Yang dilaporkan empat orang, pimpinan sekolah, kepala sekolah, tukang sapu dan pegawai tata usaha," kata Hadi Wahyudi, Sabtu (10/9/2022).

Hadi mengatakan, proses dugaan rudapaksa siswi SD yang viral karena laporannya mengendap masih bergulir di Polda Sumut.

Kasus ini pun telah ditingkatkan dari penyelidikan ke penyidikan.

Meski demikian, polisi belum menetapkan tersangka dalam kasus ini.

Ia menyebut pihaknya sudah melakukan olah tempat kejadian perkara sebanyak dua kali. Selain itu, pemeriksaan saksi baik guru dan pegawai juga telah dilakukan.

"Penyidik masih melakukan penyidikan," tutupnya.(*)


(Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved