Makin Ngawur, Farhat Abbas Sebut Ferdy Sambo Tak Bersalah, dan Pembunuhan adalah Sebuah Hukuman

Farhat Abbas nilai Ferdy Sambo tak bersalah, sebut wajar Brigadir J dibunuh.

handover
Farhat Abbas 

TRIBUNPALU.COM - Farhat Abbas kembali berbicara soal kasus pembunuhan terhadap Brigadir J atau Brigadir Yosua.

Dalam keterangannya, Farhat Abbas justru membela Ferdy Sambo.

Bahkan Farhat Abbas sampai menyebut bahwa Ferdy Sambo adalah sosok pahlawan polisi.

Ia menyebutkan bahwa Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J seorang penghianat. 

Pada podcast bersama dengan Uya Kuya di kalan YouTube Uya KUya TV, Farhat Abbas mati-matian membela mantan Kadiv Propam Polri itu.  

Baca juga: TAK BERGUNA! Farhat Abbas Sebut Citayam Fashion Show Ganggu Kenyamanan Publik: Cari Ide Lain Aja

Baca juga: Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Tak Terima Dituding Tembak Brigadir J, Singgung Alat Bukti

Farhat Abbas menilai bahwa pembunuhan yang dilakukan eks Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo terhadap Brigadir Yosua Hutabarat adalah wajar karena telah mencoba melakukan perselingkuhan dengan istri Sambo, Putri Candrawathi.

Farhat Abbas juga mengatakan Ferdy Sambo sebagai contoh baik agar ajudan-ajudan kepolisian seperti Brigadir J tidak ada lagi yang berkhianat pada atasannya.

"Saya menganggap Sambo ini pahlawan, pahlawan penegak hukum di kepolisian," kata Farhat dalam video YouTube Uya Kuya yang tayang Minggu 10 September 2022.

"Ini contoh yang baik, agar kalau orang jadi ajudan, orang sudah jadi kepercayaan, jangan jadi pengkhianat," kata Farhat.

Apalagi kata Farhat, selama menjabat Kadiv Propam, Irjen Ferdy Sambo banyak menghukum polisi nakal dan bandel.

Menurut Farhat tindakan Ferdy Sambo membunuh Brigadir terkait urusan asmara. Farhat menduga Brigadir memiliki hubungan spesial dengan Putri Candrawathi, istri Sambo.

"Ini Jenderal loh, tukang becak saja, istrinya diganggu ngamuk, apalagi Jenderal," kata Farhat.

Maka dari itu, menurut Farhat tindakan Sambo membunuh Brigadir J adalah hal yang normal.

Farhat mencontohkan bila di Islam, seseorang yang berselingkuh atau berzina memang harus mendapat hukuman.

"Ini bukan menyangkut masyarakat, karena normal dalam Islam itu kalau orang berzina itu dibunuh, cuma hukum positif kita itu tidak membuat untuk dibunuh, jadi menurut saya ini bukan pembunuhan berencana," ungkap Farhat.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved