Bisakah Pakai Kompor Listrik 1000VA di Rumah dengan Tegangan Listrik Hanya 450 VA?Ini Penjelasannya

Sebagai informasi saja, kompor listrik yang dijual di pasaran umumnya membutuhkan konsumsi listrik 800 watt sampai 1.000 watt setiap satu tungkunya.

Editor: Imam Saputro

"Arahan pemerintah sangat jelas dan PLN menindaklanjuti dengan berbagai perbaikan pada program uji coba di dua kota tersebut. Kami terus memberikan pendampingan kepada masyarakat penerima manfaat, sampai benar-benar dapat mengoperasikan penggunaannya secara mandiri dan beralih sepenuhnya ke kompor listrik," kata Darmawan.

Uji coba tersebut juga terus diawasi dan dievaluasi. Kendala-kendala teknis yang dialami KPM dalam menggunakan peralatan memasak seperti panci dan wajan menjadi masukan untuk dilakukan perbaikan.

Tapi secara keseluruhan, Darmawan menilai program ini menunjukkan progres yang positif.

Konsumsi kWh dari penggunaan kompor listrik semakin besar dan KPM mulai merasakan biaya memasak menggunakan kompor listrik lebih murah dari pada LPG 3 kg.

"PLN akan melaporkan data pemantauan dan evaluasi program uji coba kompor listrik di dua kota tersebut secara periodik untuk menjadi pertimbangan pemerintah dalam mengambil kebijakan selanjutnya," ujarnya.

PLN klaim lebih irit

Sebelumnya, Darmawan menyebut, salah satu kelebihan memasak dengan menggunakan kompor induksi lebih hemat dibandingkan dengan menggunakan kompor elpiji 3 kg. Adapun penghematan energi yang diperoleh yakni kisaran 10-15 persen.

“Menggunakan kompor induksi biaya memasaknya bisa lebih hemat 10-15 persen,” kata Darmawan dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI pada 14 September 2022.

Darmawan memerinci, harga keekonomian dari elpiji 3 kg tanpa subsidi adalah Rp 19.698 per kg. Sementara itu, harga elpiji per kg setelah disubsidi dari pemerintah adalah Rp 4.250 per kg.

Dengan kata lain, pemerintah memberikan subsidi senilai Rp 15.448 per kg atau Rp 46.344 per tabungnya.

Itu belum menghitung ongkos transportasi. Dengan rantai pasok distribusi hingga ke masyarakat, menurut Darmawan, maka harga elpiji 3 kg setelah disubsidi pemerintah mencapai Rp 5.250 per kg.

Sementara itu, harga keekonomian listrik untuk kompor induksi yakni Rp 11.792 per kg listrik ekivalen dengan sekitar 7,18 Kwh.

Dalam uji penelitian yang sudah dilakukan, PLN melepas biaya listrik untuk memasak ekuivalen Rp 4.550 yang dibayar masyarakat. Artinya, per kalori memasak dibandingkan dengan elpiji akan lebih murah Rp 700.

Selisih Rp 700 itu didapatkan dari selisih apabila masyarakat menggunakan elpiji subsidi senilai Rp 5.250 per kg dengan kompor listrik yang menghabiskan Rp 4.550.

Namun, Darmawan tak menjelaskan apakah tarif listrik yang digunakan untuk hitungan kompor listrik tersebut juga menggunakan tarif listrik subsidi sebagaimana pada elpiji.

Sementara itu, saat ditemui di kantor pusat PLN pada 21 September 2022, Darmawan Prasodjo menyebut dalam program konversi kompor elpiji ke kompor listrik, masyarakat bisa hemat hingga Rp 8.000 per kilogram elpiji.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved