Ricuh di Stadion Kanjuruhan

Fakta Baru Tragedi Kanjuruhan, Panpel Arema FC Sebut Ada yang Sengaja Kunci Pintu 13

Pihak berwajib masih terus mengusut penyebab jatuhnya ratusan korban jiwa dalam Tragedi Kanjuruhan usai pertandingan Liga 1 Sabtu (1/10/2022).

Tribunnews.com/SURYA/PURWANTO
Hingga saat ini, pihak berwajib masih terus mengusut penyebab jatuhnya ratusan korban jiwa dalam Tragedi Kanjuruhan usai pertandingan Liga 1 antara Persebaya Surabaya vs Arema FC, Sabtu (1/10/2022). 

TRIBUNPALU.COM - Fakta baru terkait Tragedi Kanjuruhan satu per satu mulai terungkap.

Hingga saat ini, pihak berwajib masih terus mengusut penyebab jatuhnya ratusan korban jiwa dalam Tragedi Kanjuruhan usai pertandingan Liga 1 antara Persebaya Surabaya vs Arema FC, Sabtu (1/10/2022).

Salah satu yang menjadi sorotan dalam Tragedi Kanjuruhan ini adalah pintu 13 yang disebut sebagai 'kuburan massal'

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pintu 13 disebut-sebut sebagai lokasi yang memakan korban jiwa terbanyak dalam Tragedi di Stadion Kanjuruhan.

Baca juga: Akhirnya Polri Ungkap Kronologi Tragedi Kanjuruhan, 11 Gas Air Mata Ditembakan ke Tribun Penonton

Banyak pihak yang menyanyangkan sikap Panitia Pelaksana (panpel) tidak membuka pintu keluar masuk stadion saat kondisi darurat yaitu ketika gas air mata ditembakan polisi.

Tetapi ternyata pada menit 85 laga, pintu tersebut sudah dibuka.

Ternyata ada yang menutup dan mengunci pintu tersebut saat kondisi darurat.

Ketua Panpel Arema FC Abdul Haris menyebut ada oknum yang sengaja melakukan hal tersebut.

Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) kini terus melakukan investigasi terkait Tragedi Kanjuruhan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, pada Jumat (7/10/2022).

Satu di antara temuan TGIPF yakni soal pintu 12 dan pintu 13 stadion yang ternyata tertutup saat kerusuhan terjadi.

"Temuan pertama terutama pintu 12, 13 dalam kondisi yang tertutup,” kata anggota TGIPF, Doni Monardo, Jumat (7/10/2022), mengutip Surya Malang.

Untuk diketahui, pintu 13 menjadi salah satu titik ditemukannya banyak korban meninggal dunia.

Di pintu tersebut, banyak Aremania hingga seorang bocah yang tewas karena berhimpitan.

Abdul Haris mengatakan, pintu 13 sebenarnya telah dibuka di menit 85 pertandingan sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Namun ternyata, pintu tersebut tertutup saat penonton berusaha keluar untuk menghindari gas air mata.

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved