Muncul Isu Jokowi Gantikan Mega jadi Ketum partai, Sekjen PDI P: Itu Yang Mau Memecah Belah
Muncul isu Joko Widodo akan menggantikan posisi Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDI P, Sekjen partai langsung beri penjelasan.
"Kalau ada pihak di luar itu yang coba benturkan ibu dan anak, itu menurut saya adalah cara-cara adu domba yang tidak beretika," katanya di kawasan Jakarta Pusat, Rabu (2/11/2022), dilansir Tribunnews.com.

Joanes pun mempertanyakan, mengenai cara berpolitik dalam menjelang Pemilu 2024, apakah memang harus dilakukan melalui cara adu domba.
Padahal, kata Joanes, politik ke depan ialah politik persatuan.
Sebagaimana diketahui, sebelumnya muncul tagar #MegaDikudeta yang berisi desakan agar Presiden Jokowi menjadi Ketua Umum PDI Perjuangan.
Diberitakan Tribunnews.com, relawan Koalisi Aktivis dan Milenial Indonesia untuk Ganjar Pranowo (KAMI-Ganjar) juga sempat mendoakan Jokowi untuk menjadi Ketua Umum PDIP di 2024 menggantikan Megawati.
Namun, hal tersebut dianggap oleh banyak pihak sebagai upaya adu domba, termasuk Relawan Ganjar Pranowo (GP) Mania.
Ketua Umum GP Mania, Immanuel Ebenezer, menyatakan tak sepakat dengan wacana yang digulirkan itu.
Ia pun meragukan kelompok itu relawan Ganjar sesungguhnya.
Respons Ganjar hingga Gibran
Merespons isu Jokowi bakal menggantikan Ketum Megawati Soekarnoputri, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta agar relawan tak mencampuri urusan partai.
Ganjar mengatakan, PDI-P memiliki aturan sendiri terkait ketua umum.
"Enggak boleh, semua harus tertib. Semua tertib, PDI Perjuangan punya aturan sendiri soal itu," ujar Ganjar, Senin (31/10/2022).
"Sebaiknya relawan tidak mencampuri urusan yang ada di partai," lanjutnya.

Ganjar juga meminta agar tidak ada pihak yang memprovokasi dan mengadu domba.
Sementara itu, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka menolak memberikan banyak komentar mengenai desakan kepada Jokowi untuk menggantikan Megawati Soekarnoputri sebagai Ketum PDIP.