Muncul Isu Jokowi Gantikan Mega jadi Ketum partai, Sekjen PDI P: Itu Yang Mau Memecah Belah
Muncul isu Joko Widodo akan menggantikan posisi Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDI P, Sekjen partai langsung beri penjelasan.
Gibran mengatakan, tidak ada pembicaraan antara dirinya dengan Jokowi mengenai isu yang sempat menjadi tren di media sosial tersebut.
"Tidak ada tanggapan. Tidak ada (pembicaraan mengenai isu Jokowi menjadi Ketum PDIP)," kata putra sulung Jokowi itu, di Solo, Jawa Tengah (Jateng), pada Senin (31/10/2022).
Dikutip dari Kompas.com, Gibran mengaku, tidak tahu mengenai bertahan atau tidaknya sang ayah menjadi kader PDIP setelah masa jabatannya sebagai presiden berakhir.
Di sisi lain, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Solo, FX Hadi Rudyatmo, akan mencari orang yang mengatasnamakan relawan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Orang itu, dinilai telah mengadu domba internal PDI-P dengan membuat tagar #MegaDikudeta.
Di dalam tagar tersebut, muncul desakan agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggantikan posisi Ketua Umum (Ketum) PDI-P Megawati Soekarnoputri.
"Tagar #MegaDikudeta yang mengatasnamakan relawan Ganjar akan saya cari sampai ketemu. Kalau sembunyi ke lubang yang terkecil pun di tanah, saya tuang bensin saya bakar tenan anak itu," kata Rudy saat dihubungi Kompas.com, Selasa (1/11/2022).
Rudy mengaku sangat marah dengan kemunculan tagar tersebut.
Menurutnya, tagar tersebut berpotensi menimbulkan perpecahan di internal partai dan membuat gaduh di masyarakat.
"Iya ngawur sekali. Itu adalah cara-cara Belanda mengadu domba bangsa Indonesia," ungkapnya.
Rudy menilai orang yang suka mengadu domba bukan merupakan relawan dan bukan bangsa Indonesia.
Mantan Wali Kota Solo ini menegaskan, ia akan membela Ketua Umum Megawati Soekarnoputri jika ada yang ingin menjatuhkan dan menjelek-jelekkan.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS/Mario Christian Sumampow, Kompas.com/Nicholas Ryan Aditya/Labib Zamani/
Fristin Intan S)