1 Desember Diperingati Hari AIDS Sedunia, Apa Beda AIDS dengan HIV? Ini Penjelasannya

Apa beda HIV dengan AIDS? Simak perbedaannya bertepatan dengan peringatan Hari AIDS Sedunia 1 Desember.

Editor: Imam Saputro
net
Ilustrasi HIV AIDS 

*Cara Penularan

Menurut WHO, HIV dapat ditularkan melalui pertukaran berbagai cairan tubuh dari orang yang terinfeksi, seperti darah, ASI (Air Susu Ibu), semen dan cairan vagina.

HIV juga dapat ditularkan dari seorang ibu ke anaknya selama kehamilan dan persalinan. Orang tidak dapat terinfeksi melalui kontak sehari-hari seperti mencium, berpelukan, berjabat tangan, atau berbagi benda pribadi, makanan, atau air.

Sejumlah relawan menyalakan lampu dalam malam renungan Hari AIDS Sedunia di Tanah Abang, Jakarta, Rabu (1/12/2021). Acara yang digelar secara gabungan oleh tenaga medis, lembaga dan relawan pendamping orang dengan HIV/AIDS (ODHA) tersebut mengampanyekan kepada masyarakat untuk mewaspadai penularan virus HIV/AIDS dan lebih berempati pada penderitanya. TRIBUNNEWS/HERUDIN
Sejumlah relawan menyalakan lampu dalam malam renungan Hari AIDS Sedunia di Tanah Abang, Jakarta, Rabu (1/12/2021). Acara yang digelar secara gabungan oleh tenaga medis, lembaga dan relawan pendamping orang dengan HIV/AIDS (ODHA) tersebut mengampanyekan kepada masyarakat untuk mewaspadai penularan virus HIV/AIDS dan lebih berempati pada penderitanya. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Cara Menghindarinya

Untuk mnghindari penularan HIV, dikenal konsep “ABCDE” sebagai berikut:

A Abstinence artinya absen seks atau tidak melakukan hubungan seks bagi yang belum menikah.

B Be faithful artinya bersikap saling setia kepada satu pasangan seks (tidak berganti-ganti pasangan).

C Condom artinya cegah penularan HIV melalui hubungan seksual dengan menggunakan kondom.

D Drug No artinya dilarang menggunakan narkoba.

E Education artinya pemberian Edukasi dan informasi yang benar mengenai HIV, cara penularan, pencegahan dan pengobatan.

Harapan Hidup

Hingga saat ini belum ada satupun obat yang dapat menyembuhkan orang yang terinfeksi HIV/AIDS.

Namun ada terapi obat antiretroviral (ARV) yang bertujuan untuk menekan viral load hingga kadar yang tidak terdeteksi (virus tersupresi), meningkatkan fungsi imun dan kualitas hidup secara keseluruhan, menurunkan risiko komplikasi AIDS) dan non-AIDS, serta memperpanjang kehidupan pasien dan mengurangi risiko penularan HIV.

Pakar kesehatan sekaligus dokter spesialis penyakit dalam subspesialis hematologi-onkologi (kanker) Prof Zubairi Djoerban menyatakan, orang dengan HIV/AIDS (ODHA) bisa hidup produktif, bugar, dan fit dengan manajemen minum ARV yang teratur.

"HIV/AIDS bisa ditata dengan manajemen yang baik. Tapi masalahnya ada beberapa yang putus obat. Kalau ada yang putus obat itu bahaya tapi tidak selalu fatal juga," ungkap dia.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved