Sulteng Hari Ini

Usut Kebakaran Smelter PT GNI di Morowali Utara, Komisi VII DPR RI Usul Penangguhan Operasional

DPR RI pun berencana melakukan kunjungan kerja spesifik di smelter PT GNI guna memastikan evaluasi secara menyeluruh.

Editor: mahyuddin
Handover
PT GNI - Kebakaran Smelter PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) di Morowali Utara, Sulawesi Tengah, yang menewaskan dua karyawan mendapat perhatian serius dari Komisi VII DPR RI. 

Hasil pemeriksaan selanjutnya akan diserahkan kepada penyidik Satreskrim Polres Morowali Utara.

Kebakaran di kawasan PT GNI diawali ledakan di Smelter 2 Tungku Nomor 17 PT GNI.

Ledakan terjadi sekitar pukul 04.15 Wita pada 22 Desember 2022.

Hentikan Operasional Sementara

DPR RI mengusulkan penangguhan sementara operasinal PT GNI hingga investigasi selesai.

Hal itu diungkap anggota Komisi VII DPR RI Yulian Gunhar yang ikut serta dalam kunjungan spesifik Komisi VII DPR RI di PT GNI Morowali Utara.

“Kita mengusulkan untuk ditangguhkan sementara pengoperasian perusahaan PT GNI, terkait ledakan yang menelan korban jiwa, sampai adanya investigasi lebih lanjut,” katanya dalam keterangan tertulisnya.

Dengan dihentikannya operasional PT GNI hingga ada investigasi lanjutan, menurut Gunhar, akan menjadi perhatian bagi semua perusahaan pengolahan nikel lainnya, agar selalu mengedepankan keselamatan kerja.

Baca juga: Yayasan Tanah Merdeka Duga Hal Ini jadi Penyebab Ledakan Tungku Smelter PT GNI

Politisi PDI Perjuangan itu berharap investigasi yang dilakukan Panja Komisi VII dalam kasus kebakaran Smelter PT GNI bisa menjadi pelajaran bagi PT GNI khususnya, dan seluruh perusahaan smelter lainnya, untuk serius dalam aspek keselamatan kerja serta meningkatkan kinerjanya.

Anggota Komisi VII DPR RI Nasyirul Falah Amru meminta perusahaan agar lebih memperhatikan keselamatan karyawannya.

“Saya menekankan pihak perusahan agar lebih bisa memperhatikan keselamatan, Kesehatan dan Kerja (K3), karena saya nilai perusahaan masih banyak melakukan pelanggaran, perlu adanya perbaikan agar peristiwa tidak terjadi lagi,” tutur Nayirul Falah.(*)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved