Buruh PT GNI Ribut

KECAM Aksi Anarkis di PT GNI, Bupati Morut Bantah Kerusuhan Dipicu Penganiayaan TKA

Bupati Morowali Utara (Morut) Delis Julkarson Hehi akhirnya buka suara terkait ricuh yang terjadi di PT. Gunbuster Nickel Industri (GNI).

handover
Sedikitnya tiga orang tewas dalam bentrok antarburuh PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) di Morowali Utara, Sulawesi Tengah. Bupati Morowali Utara (Morut) Delis Julkarson Hehi akhirnya buka suara terkait ricuh yang terjadi di PT. Gunbuster Nickel Industri (GNI) di Desa Bunta, Kecamatan Petasia Timur, pada Sabtu (14/1/2023). 

TRIBUNPALU.COM - Bupati Morowali Utara (Morut) Delis Julkarson Hehi akhirnya buka suara terkait ricuh yang terjadi di PT Gunbuster Nickel Industri (GNI) di Desa Bunta, Kecamatan Petasia Timur, pada Sabtu (14/1/2023).

Bupati Morut Delis Julkarson Hehi mengecam keras terjadinya aksi unjuk rasa anarkis di lokasi industri pengolahan nikel (smelter) tersebut.

"Saya sangat menyesalkan bahkan mengecam keras aksi yang ditenggarai dipicu oleh para provokator dari luar yang membawa agenda-agenda lain," kata Delis usai bertemu Kapolda Sulteng Irjen Pol Rudy Sufahriadi di kediaman Kapolda Sulteng di Kota Palu, Minggu (15/1/2023) siang.

Bupati Morut ini mengaku telah menyerahkan sepenuhnya kepada jajaran kepolisian dan aparat keamanan lainnya untuk menangani secara hukum para perusuh dalam kejadian tersebut.

Delis Julkarson Hehi juga meminta pihak kepolisian untuk segera memulihkan situasi keamanan yang selama ini berjalan kondusif agar industri di PT GNI kembali berjalan normal.

Bupati Delis menduga kerusuhan ini dipicu oleh provokator dari luar kepentingan mensejahterakan karyawan dan keberlangsungan industri nikel dengan membawa agenda-agenda mereka.

"Kami tidak ingin suasana tenteram dan damai yang selama ini terjaga di Morut, dirusak oleh para provokator. Kami menginginkan kehadiran investor untuk mengelola potensi daerah bagi kesejahteraan masyarakat," ujarnya.

Selain itu, Bupati Morut Delis juga membantah isu-isu yang disebarkan para provokator bahwa kerusuhan yang ditandai pengrusakan, pembakaran dan penjarahan tersebut dipicu oleh penganiayaan oleh oknum Tenaga Kerja Asing (TKA) terhadap Tenaga Kerja Indonesia.

"Tolong diluruskan informasinya ya. TKA yang diserang duluan, lalu terjadi bentrok. Di tengah bentrok ini, ada oknum-oknum yang memanfaatkan kesempatan untuk melakukan pengrusakan dan penjarahan di asrama karyawan putri TKI," ujar Delis lagi.

Bupati Delis kini memerintahkan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) untuk mengumpulkan ormas-ormas untuk menyatukan pemahaman serta pernyataan yang benar terkait peristiwa tersebut.

Bupati Delis juga meminta Camat Petasia Timur dan para kepala desa mengumpulkan warganya untuk memberikan pengarahan agar tidak terpancing dengan provokasi-provokasi yang dilakukan oknum-oknum yang ingin merusak persatuan dan kesatuan serta situasi harmonis yang telah terjalin di masyarakat selama ini.

Diketahui kerusuhan yang terjadi di lingkungan PT GNI tersebut menelan korban jiwa, serta kerugian material yang cukup besar.

Dilaporkan pula terjadi penjarahan di asrama putri TKI serta pembakaran aset-aset perusahaan.

Sekitar 70 orang telah ditahan kepolisian untuk mengusut tuntas aksi anarkis tersebut.

Sementara itu, Direktur Intelkam Polda Sulteng dan Sekda Morut Musda Guntur yang didampingi Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Morut Buharman Lambuli pun melakukan pertemuan dengan manajemen PT. GNI untuk membahas berbagai hal terkait kerusuhan tersebut.

Pertemuan ini dihadiri oleh Kapolres Morut dan Dandim Morowali dan Morowali Utara.

Kasatpol PP Morut Buharman Lambuli mengatakan bahwa hingga hari Minggu (15/1/2023) siang, situasi di sekitar PT GNI sudanh cukup kondusif.

Namun semua pihak masih berjaga-jaga untuk mencegah terulangnya peristiwa sebelumnya. (*)

Sumber: Tribun Palu
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved