AHY: Demokrat Dukung Anies Baswedan Jadi Bacapres 2024 dari Koalisi Perubahan

Setelah ada isu tak harmonis di Koalisi Nasdem-PKS-Demokrat, kini Partai Demokrat menegaskan mendukung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden 202

Editor: Imam Saputro
handover
Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama Sekjen Partai, Teuku Riefky Harsya (tengah), disambut Gubernur DKI, Anies Baswedan, saat mengikuti pertandingan Formula E di Ancol, Jakarta Utara, (4/6/2022) pagi. 

TRIBUNPALU.COM - Setelah ada isu tak harmonis di Koalisi Nasdem-PKS-Demokrat, kini Partai Demokrat menegaskan mendukung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden 2024.

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memastikan mendukung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (bacapres) 2024.

Dia mengatakan, hal itu karena sudah ada kesepakatan dari ketiga partai bakal Koalisi Perubahan, yaitu Demokrat, Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk mengusung Anies pada Pemilu 2024.

Apalagi, dalam waktu enam bulan belakangan, kerja tim kecil Koalisi Perubahan sudah mendekati tahap final.

Sehingga, sudah cukup untuk mengambil keputusan yang penting dan fundamental.

"Bagi Demokrat, Mas Anies adalah tokoh perubahan dan perbaikan,” kata AHY dalam keterangannya, Kamis (26/1/2023).

Terkait bakal calon wakil presiden (bacawapres), Demokrat juga mengajak PKS menyerahkan sepenuhnya kepada bacapres, yaitu Anies Baswedan.

Meski diakuinya, Demokrat dan PKS masing-masing memiliki aspirasi kader utamanya untuk dijadikan bacawapres.

“Sebagai aspirasi selaku calon anggota koalisi, itu wajar,” jelas AHY sambil menambahkan diskusi bacawapres hendaknya tak menghambat finalisasi koalisi.

Oleh karena itu, Demokrat mengajak PKS agar menyerahkan keputusan bacawapres kepada bacapres yang diusung, yaitu Anies,

"Dengan demikian, tiga partai memiliki kesetaraan yang sama dalam koalisi,” terang AHY.

Selain itu, menurutnya, bacapres harus memiliki independensi dalam menentukan pasangannya. Hal ini berarti, bacapres tidak bisa diintervensi oleh pihak mana pun.

“Sehingga pasangan ini akan harmonis dan saling melengkapi ketika kelak mendapatkan amanah untuk menjalankan roda pemerintahan. Bukan ‘kawin paksa’,” tutur AHY.

Mengenai kriteria bacawapres, seperti yang disampaikan oleh Anies Baswedan, AHY merasa tidak ada kendala.

Dia pun mengembalikannya kepada Anies. "Itu haknya bacapres,” kata AHY.

Adapun kriteria bacawapres sudah disebutkan oleh Anies ketika berkunjung ke Bandung 22 Januari 2023.

Anies mengatakan bahwa dirinya akan memilih bacawapres yang paling berkontribusi pada pemenangan, berkontribusi pada stabilitas koalisi, mendukung efektivitas pemerintahan, serta memiliki chemistry atau Dwi-Tunggal.

Lebih lanjut, AHY juga mengajak PKS dan Nasdem segera membentuk Sekretariat Perubahan.

Dengan adanya sekretariat ini, menurut dia, membuktikan keseriusan dan komitmen Partai Demokrat untuk mewujudkan Koalisi Perubahan.

AHY menegaskan, koalisi Demokrat, PKS, dan Nasdem bertemu bukan untuk politik transaksional dan pragmatisme.

“Koalisi Demokrat, PKS, dan Nasdem dipersatukan oleh visi dan semangat yang sama, senasib dan seperjuangan, untuk mengemban amanah rakyat yang menginginkan perubahan dan perbaikan pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,” ucap AHY.  

Di sisi lain, AHY juga mengungkapkan bahwa kerja tim kecil Koalisi Perubahan sudah mendekati tahap final.

Dengan rentang waktu komunikasi lebih dari enam bulan, menurutnya sudah cukup untuk mengambil keputusan yang penting dan fundamental.

Nasdem persiapkan Koalisi Alternatif

Partai Nasdem akan mempersiapkan alternatif koalisi untuk mengusung Anies Baswedan di Pilpres 2024. 

Hal itu dilakukan lantaran koalisi Nasdem-PKS-Demokrat masih belum menemukan kesepakatan. 

"Ketika kemudian (koalisi) ini terhambat dengan persyaratan yang tidak mungkin kita penuhi, tentunya kita harus punya alternatif-alternatif," ujar Wakil Ketua Umum NasDem Ahmad Ali kepada wartawan, Kamis (26/1/2023).

Ali mengatakan saat ini belum ada pihak yang membantu NasDem untuk mendukung Anies maju di Pilpres 2024.

Padahal, Nasdem tak bisa mengusung sendiri karena tak mencukupi syarat pencalonan ambang batas presiden atau presidential threshold.

"Baru Nasdem yang hari ini mendukung Anies, yang lain belum ada pencetusnya. Sekarang kita menunggu," kata dia.

Soal keinginan Demokrat untuk memasangkan Anies dengan Ketua Umumnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ali menegaskan, jika hal itu dipaksakan, maka Koalisi Perubahan tak akan terbentuk.

"Jadi kalau itu tidak diterima Koalisi Perubahan tidak terjadi, artinya itu saling mengunci. Itu yang sejak awal saya katakan bahwa Nasdem menghindari itu," kata dia.

Menurutnya, pmbahasan kriteria cawapres sebaiknya dilakukan setelah ketiga parpol resmi mendeklarasikan Koalisi Perubahan

"Katakan Nasdem, Demokrat, PKS sama-sama sudah menandatangani kesepakatan mengusung Anies (sebagai) calon presiden, itu namanya koalisi," pungkas Ali.

Diketahui, PKS masih tetap berusaha mendorong Ahmad Heryawan sebagai cawapres Anies Baswedan.

Adapun Demokrat mengusung Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Sementara itu, Nasdem menyerahkan soal cawapres kepada Anies sebagai capres mereka.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved