Menuju UFC, Jeka Saragih Tak Gentar Hadapi Jawara dari India

Perjuangan Jeka Saragih menuju pentas bela diri paling besar di dunia itu berlanjut.

Handover
Petarung asal Indonesia, Jeka Saragih selangkah lagi menuju UFC. 

TRIBUNPALU.COM - Petarung asal Indonesia, Jeka Saragih selangkah lagi menuju UFC.

Perjuangan Jeka Saragih menuju pentas bela diri paling besar di dunia itu berlanjut.

Jeka Saragih akan menjadi atlet Indonesia pertama yang dikontrak UFC jika berhasil memetik kemengan pada final kelas ringan Road to UFC kontra petarung India, Anshul Jubli.

Final Road to UFC Jeka Saragih vs Anshul Jubli bakal berlangsung dalam rangkaian acara UFC Fight Night di UFC Apex, Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat, pada Minggu (5/2/2023) siang WIB.

Jeka Saragih memiliki motivasi lebih dalam perjalanan menuju kontrak UFC.

Selain selalu berambisi meraih kemenangan, dia juga konsisten menyuarakan kondisi di kampung halamannya.

Jeka Saragih merupakan petarung yang bersal dari Bah Pasussang, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.

Menurut cerita Jeka Saragih, jalanan dan jaringan telekominikasi di Simalungun perlu mendapat perbaikan.

Dia mengaku bersedia datang ke berbagai acara dan memanfaatkan namanya agar perbaikan di Simalungun dapat terwujud.

"Diundang ini kan juga bukan karena keinginan saya. Sebenarnya, saya malas, tapi saya ingin menyuarakan kebutuhan keluarga saya dan semua di Simalungun," kata Jeka Saragih kepada KOMPAS.com di tengah persiapan menjelang final Road to UFC.

"Supaya jalan-jalan bisa dibuat lebih bagus, itu impian saya. Bukan mau memiliki itu atau kaya. Saya ingin jalanan bisa dibagusin," imbuhnya.

"Apalah saya jika sudah sampai ke level ini tetapi tak ada efeknya ke kampung halaman saya?" ujar Jeka Saragih.

Dalam pernyataannya, Jeka Saragih juga menceritakan kesulitan yang ia alami untuk berkomunikasi dengan orang tua.

"Di Simalungun itu 60 persen jaringan tidak ada yang bagus. Sampai sekarang saya jarang teleponan bareng orang tua saya. Di kampung saya tidak ada jaringan internet," ungkap Jeka Saragih yang melakukan persiapan di San Diego, Amerika Serikat.

Tak Gentar Lawan Jawara India

Di tengah misi menyuarakan kondisi di kampung halamannya, Jeka Saragih harus tetap fokus menatap final Road to UFC kontra Anshul Jubli.

Anshul Jubli merupakan salah satu jawara India yang memiliki rekor tak terkalahkan di ajang profesional.

Petarung berjulukan King of Lions itu selalu memetik kemenangan dalam enam pertandingan terakhir, termasuk ketika mengalahkan Kim Kyung-pyo (Korea Selatan) untuk melaju ke final Road to UFC.

Rekor mentereng Anshul Jubli tak membuat Jeka Saragih gentar.

Dia siap melawan Anshul Jubli setelah menjalani serangkaian persiapan bersama sang pelatih, Marc Fiore.

Jeka Saragih pun tampak berani dengan menyebut Anshul Jubli sebagai petarung yang terlalu banyak bicara.

"Saya latihan fokus di ground fighting. Laga kemarin (semifinal Road to UFC) tak ada masukan, tetapi tetap harus fokus mengubah pendekatan untuk menghadapi India ini karena beda lawan," ucap Jeka Saragih.

"Apalagi, petarung India ini banyak omong. Mulutnya mau ditutup ini. Kalau petarung banyak latihan, dia banyak omong. Harus ditutup ini," tutur Jeka Saragih menegaskan.

Setelah itu, Jeka Saragih juga menunjukkan keberanian dalam sesi face-off.

Dia menaruh jari telunjuk di bibirnya, seolah menyuruh Anshul Jubli untuk tidak banyak bicara.

Jeka Saragih juga melakukan gerakan menyayat leher sebelum mengambil kuda-kuda tanda siap bertarung.(*)


(TribunPalu.com/Kompas.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved