Hakim Bongkar Motif Ferdy Sambo Bunuh Brigadir J, Mahfud MD Sebut Vonis Mati Sudah Tepat

Ferdy Sambo divonis hukuman maksimal dalam kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.

Kompas.com
Ferdy Sambo divonis hukuman maksimal dalam kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J. 

TRIBUNPALU.COM - Ferdy Sambo divonis hukuman maksimal dalam kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.

Mejelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menjatuhkan vonis hukuman mati kepada Ferdy Sambo.

Sementara istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi dijatuhi hukuman 20 tahun penjara.

Mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Ferdy Sambo divonis mati dalam kasus pembunuhan berencana terhadap eks ajudannya, Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

Baca juga: Berani Vonis Mati Ferdy Sambo, Hakim Wahyu Kembali Menjadi Sorotan, Banjir Pujian dari Netizen

Sambo dinilai terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan pembunuhan berencana terhadap Yosua sebagaimana dakwaan jaksa penuntut umum (JPU).

"Menyatakan terdakwa Ferdy Sambo telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah menurut hukum melakukan tindak pidana turut serta melakukan pembunuhan berencana dan tanpa hak melakukan yang menyebabkan sistem elektronik tidak berfungsi sebagaimana mestinya,” ujar Ketua Majelis Hakim Wahyu Iman Santoso dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Senin (13/2/2023).

"Menjatuhkan terdakwa dengan pidana mati," ucapnya melanjutkan.

Sambo juga terbukti terlibat obstruction of justice atau perintangan penyidikan terkait pengusutan kasus kematian Yosua. Ia terbukti melanggar Pasal 49 UU ITE juncto Pasal 55 KUHP.

Sementara, sang istri, Putri Candrawathi divonis 20 tahun penjara dalam perkara serupa.

Putri dinilai terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah, termasuk turut serta melakukan pembunuhan berencana terhadap Yosua sebagaimana dakwaan JPU.

"Menyatakan terdakwa Putri Candrawathi terbukti secara sah bersalah turut serta melakukan tindak pidana pembunuhan berencana,” ujar Wahyu.

"Menjatuhkan pidana oleh karena itu selama 20 tahun penjara," kata Wahyu.

Dalam kasus ini, JPU sebelumnya menuntut Putri 8 tahun penjara.

Mantan Bendahara Umum (Bendum) Bhayangkari itu dinilai telah melanggar Pasal 340 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) juncto Pasal 55 Ayat (1) ke 1 KUHP.

Sakit hati

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved