Touna Hari Ini
Pelayanan RSUD Ampana Tojo Una-una Disorot Keluarga Pasien, Begini Klarifikasinya
Kala itu dia menyampaikan keluhan tentang penyakit diidap anak perempuannya itu kepada perawat bertugas.
Penulis: Haqir Muhakir | Editor: mahyuddin
TRIBUNPALU.COM, TOUNA - Keluarga pasien Faradila (4) menyorot pelayanan buruk Rumah sakit Umum Daerah (RSUD) Ampana, Kabupaten Tojo Una-una, Sulawesi Tengah.
Hal itu disampaikan keluarga pasien lewat akun Facebook.
Berawal dari Faradila mengalami muntah tanpa jedah sehingga orangtuanya memebawa ke RSUD Ampana untuk mendapatkan pertolongan medis, Jumat, 3 Maret 2023
Kala itu, orangtua Faradila berinisial E, menyampaikan keluhan tentang penyakit diidap anak perempuannya itu kepada perawat bertugas.
"Saya memberitahu keluhan anak kami kepada pihak RSUD, tetapi perawat balik mempertanyakan surat rujukan kami dari Puskesmas, bahkan nada bicaranya terkesan menyalahkan kami karena langsung ke RSUD tanpa ke Puskesmas terlebih dahulu," kata E dikutip dari akun Ummi Icha, Rabu (8/3/2023).
Baca juga: Polda Sulteng Buka Seleksi Promosi Kasat Reskrim Polres Touna, Ini Kriterianya
Tak sampai di situ yang membuat orangtua Faradila kecewa.
Dokter hanya menyarankan keluarga pasien untuk menjalani rawat jalan.
"Dokter seakan tidak memperhatikan kepanikan kami sebagai orangtua yang anaknya sakit. Dengan santai hanya bilang anak kami tidak apa-apa dan boleh dibawa pulang saja. Cukup diberi obat 3x1 terlebih dahulu," jelas E mencurahkan kekecewaannya terhadap pelayanan rumah sakit.
Diketahui pasien merupakan warga Desa Uebone, Kecamatan Ampana Tete.
Desa Uebone berjarak sekitar 16,5 Km dari RSUD Ampana.
"Rumah kami jauh di Uebone, apakah nanti pasien hidrasi baru anak kami bisah mendapatkan rawat inap. Saat itu air setetes pun tidak bisa masuk ke tubuh anak saya, apalagi diminta minum obat," tuturnya.
Diketahui, postingan Ummi Icha itu mendapat berbagai komentar dari netizen.
Baca juga: Viral iPhone Made in China Bikin Netizen Was-was, Asli Atau Palsu?
RSDU Ampana kemudian mengklarifikasi tudingan itu melalui akun Facebooknya.
Assalamualaikum dan selamat sore untuk seluruh warga masyarakat Tojo Una-Una.
Pada hari ini, Kami RSUD Ampana ingin menyampaikan klarifikasi mengenai berita viral pelayanan yang disebarkan oleh akun facebook orang tua pasien bernama Ummi Icha.
Berikut kejadian yang sebenarnya.
Pasien datang ke IGD RSUD Ampana hanya bersama neneknya sekitar jam 09.30 Wita dengan keluhan riwayat muntah dari tadi malam (tgl 02/03/2023)
Setelah dilakukan pemeriksaan tanda tanda vital oleh perawat dan dilanjutkan dengan pemeriksaan dokter didapatkan sebagai berikut ini :
Nadi : 100x permenit
Suhu : 36°C
Pernapasan : 24xpermenit
Saturasi Oksigen (SpO2) : 96 persen
Mata cekung tidak ditemukan
Bibir kering tidak ditemukan
Bibir kebiruan tidak ditemukan
Sariawan ada
Tenggorokan merah radang
Amandel tidak ditemukan
Kekenyalan kulit Normal
Waktu pengisian darah ke pembuluh kapiler kurang dari 2 detik.
KESIMPULAN : tanda tanda vital dalam batas normal, tidak ditemukan tanda-tanda dehidrasi dan kegawatdaruratan.
Maka dokter memutuskan untuk memberikan obat minum sambil Melakukan observasi/pemantauan keadaan pasien di IGD dalam 6 jam ke depan.
Jika tidak ada perubahan maka pasien akan dirawat inap.
Selanjutnya Dokter memberikan informasi kepada nenek pasien bahwa pasien akan dipantau keadaannya, neneknya sudah mengiyakan cucunya diobservasi dan jika keadaan membaik akan dilakukan rawat jalan.
Sekitar kurang lebih 10 menit kemudian IBU dari pasien datang dan langsung mengunjungi anaknya di Bilik 2 IGD, ibu pasien kemudian mendatangi dokter dan memberikan perintah kepada dokter, bahwa anaknya harus diinfus.
Baca juga: Buku Panglima Damai Poso Dibedah di Ampana Tojo Una-una, Adnan Arsal: Alhamdulillah
Dokter memberikan penjelasan kepada ibu pasien bahwa akan diberikan obat minum anti muntah sambil melakukan pemantauan di IGD selama 6 jam ke depan, jika tidak ada perubahan maka paaien akan dirawat inap.
Akan tetapi ibu pasien langsung keluar tanpa mendengarkan secara detail, langsung marah-marah di luar dan membawa pasien keluar dari IGD tanpa seizin dokter dan perawat IGD.
Dokter sempat menahan pasien agar tidak dibawa pulang, bahwa pasien akan diobservasi dulu bahkan bertanya kepada nenek pasien namun keluarga tetap bersikeras untuk pulang.
Begitu pasien pulang neneknya sempat mengatakan kepada perawat, pada saat dokter melakukan pemeriksaan, ada perawat berambut pendek yang mengatakan bahwa pasien boleh pulang.
Sementara pada saat itu, semua perawat yang dinas memakai jilbab, satu orang yang tidak berjilbab melakukan penginputan data pasien di komputer dan tidak berhubungan langsung dengan nenek pasien.
Setelah itu datang seorang laki-laki yang bilang bahwa pasien itu adalah warganya, dan kembali perawat IGD memberikan penjelasan bahwa setelah pasien minum obat akan tetap diobservasi di iGD.
Pada jam 14.29 wita pasien masuk kembali di IGD.
Jam 14.35 wita dokter memanggil IBU pasien ke dalam ruangan dokter dan perawat, untuk diberikan informasi, dokter berkata "MINTA MAAF sebelumnya ibu, jika seandainya ada ketidakpuasan dalam pelayanan kami di IGD, ibu bisa melapor ke bagian pelayanan, Bukan di sosmed"
Tetapi ibu pasien tidak menerima penjelasan dari dokter dan mengatakan "klo tidak begitu tidak mo bagus KAMU pe pelayanan" (dengan suara yang keras) kemudian dokter berkata " ibu boleh bicara pelan-pelan supaya tidak mengganggu pasien yang lain dan kesalahpahaman ini diselesaikan?" Akan tetapi ibu pasien malah berkata "KAMU LIA JO KITA PE KARAS" sambil berjalan keluar ruangan perawat dan dokter dalam keadaan emosi dan menggendong anaknya keluar dari IGD sambil membawa infus dan mengatakan pada keluarga pasien lainnya bahwa dokter lebih dulu memukul meja kemudian mencari kendaraan.
Baca juga: Gerebek Tambang Emas Ilegal di Ampana Tete Touna, Polisi Tangkap 6 Pekerja
Perawat memanggil kembali keluarga pasien untuk tetap tinggal di RS tetapi ibu pasien tetap berlalu pergi membawa anaknya meninggalkan IGD.
Demikian klarifikasi ini kami buat dengan sebenar-benarnya, semoga peristiwa ini menjadi pelajaran untuk kita semua untuk lebih berhati-hati dalam menyampaikan dan menerima informasi melalui media sosial agar tidak merugikan diri sendiri dan orang lain.
Kami dokter dan perawat IGD RSUD Ampana selalu bersedia menerima kritik dan saran mengenai pelayanan di RSUD Ampana.(*)
4 Pejabat Berebut Kursi Sekda Tojo Una-una, Termasuk Mohammad Arsyad dan Alfian Matajeng |
![]() |
---|
Rizky Fachrurrozi Pimpin Kejari Tojo Una-una, Gantikan Pilipus Siahaan |
![]() |
---|
Kecabjari Wakai Periksa Kepala Desa Tongkabo Tojo Una-una, Terkait Alokasi Dana 2023-2024 |
![]() |
---|
Kadis Kelautan dan Perikanan Sulteng Dukung Pembangunan Pabrik Es Batu di Walea Kepulauan |
![]() |
---|
HUT ke-76, Persekutuan Pemuda GKST Klasis Ampana Gelar Turnamen Olahraga dan Seminar di Desa Patoyan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.