Maju DPD RI, Mustar Labolo Niatkan 50 Persen Gajinya untuk Dakwah

TRIBUNPALU.COM, PALU - Wakil Bupati Banggai 2016-2021 Mustar Labolo kembali bertarung di Pemilu 2024.

Pria kelahiran Lobu, 18 November 1962, itu maju sebagai calon DPD RI atau Senator Sulteng.

Ada dua misi diemban Mustar Labolo menjadi Senator Sulteng.

Pertama memperjuangkan otonomi daerah baru Sulawesi Timur dan dakwah.

“Aspirasi teman-teman di Banggai, Banggai Kepulauan, Banggai Laut, Morowali dan Morowali Utara tidak boleh putus. Tentu saja teman-teman dari Sulawesi Tengah akan terus mendorong pembentukan otonomi baru ini,” ucap eks legislator DPRD Sulteng dua periode itu kepada TribunPalu.com, Kamis (23/3/2023).

Baca juga: Harta Kekayaan 3 Mantan Pejabat Pemprov Sulteng yang Berebut Kursi DPD RI 2024

Selain itu, Anggota Dewan Pertimbangan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Sulawesi Tengah itu juga meniatkan jabatannya tersebut untuk berdakwah.

“Makanya saat saat duduk nanti, hanya 50 persen gaji saya ambil, 25 persen untuk zakat, sedekah, 25 persennya lagi untuk dakwah dan relawan,” tutur aktivis PII tersebut.

Mustar Labolo yang kini mengelola yayasan difabel di Banggai menyakini, DPD RI adalah jalur dakwah yang baik untuk daerah dan masyarakat Sulawesi Tengah.

Harta Kekayaan

Mustar Labolo sebelum terujun ke dunia politik merupakan dosen di Universitas Muhammadiyah.

Dia pertama kali lolos menjadi anggota DPRD Sulteng pada 1999 dengan mengendarai PPP.

Kemudian, dia terpilih lagi menjadi anggota DPRD Sulteng mengendarai Partai Demokrat.

Pada periode keduanya itulah, Mustar Labolo dilamar Herwin Yatim bertarung di Pemilu 2016 dan menang.

Berdasarkan e-LHKPN per 31 Desember 2020, Mustar Labolo tercatat memiliki Harta Kekayaan mencapai Rp Rp 2,8 miliar.

Baca juga: Verifikasi Faktual Sementara Berlangsung, Cek Daftar Balon DPD RI Sulteng 2024

Harta Kekayaannya itu terdiri dari tanah dan bangunan senilai Rp 2,7 miliar.

Asetnya itu tersebar di Kota Palu dan Kabupaten Banggai dengan total 14 item.

Selain itu, Mustar Labolo juga memiliki alat transportasi senilai Rp 75 juta.

Harta bergerak lainnya Rp 30 juta dan simpanan Rp 52 juta.(*)