Ketua KKTJ Sulteng Bukber dengan Ratusan Tokoh Masyarakat: Ingin Bermanfaat Kepada Orang Lain

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Lisna

TRIBUNPALU.COM, PALU - Ketua Kerukunan Keluarga Turatea Jeneponto (KKTJ) Sulteng Akhmad Sumarling menggelar syukuran acara ulang tahun sekaligus buka puasa bersama di Kampung Nelayan Hotel, Resto dan Convention Hall, Talise, Kota Palu, Sulteng, Minggu (9/4/2023).

Syukuran sekaligus Bukber itu dihadiri sejumlah anggota kepengurusan Kerukunan Keluarga Jeneponto Sulteng, ratusan tokoh masyarakat dan ormas bugis makassar serta para Keluarga Bugis Makassar Mandar Toraja Luwuk.

Akhmad Sumarling yang juga menjabat sebagai Dirut PT Sulteng Mineral Sejahtera tersebut merayakan ulang tahunnya yang ke-44.

Ia mengatakan, dalam syukuran kali ini dirinya tidak mengharapkan banyak namun hanya fokus membenahi diri untuk bermanfaat bagi orang lain.

Baca juga: Badan Pengawas Pemilihan Umum Palu Bagikan 1000 Takjil untuk Warga, Peringati HUT Bawaslu ke-15

“Saya sudah lima tahun terakhir ini memfokuskan dalam pikiran dan hati saya seberapa bermanfaat saya bagi orang lain, saya bisa merasa sebagai manusia kalau saya bisa bermanfaat bagi orang lain,” kata Akhmad Sumarling, Minggu (9/4/2023).

Tamu undangan yang hadir dalam syukuran dan bukber itu dihadiri lebih kurang 300 orang. 

Akhmad Sumarling mengatakan antusias tamu yang datang diperayaan ulang tahunnya itu melebihi ekspektasinya.

“Yang saya undang 200 tapi yang saya lihat hadir hampir 300 ini komplit di sini, banyak ormas dan tokoh masyarakat juga, saya bersyukur bisa memiliki keluarga sebanyak ini,” ujar Akhmad Sumarling. 

Baca juga: DPC Partai Demokrat Palu Bagi-bagi Takjil Gratis di Kecamatan Mantikulore

Ia berharap diumurnya ke-44 tahun ini bisa lebih menambah kebaikan kepada orang lain dan menambah nilai manfaat untuk orang lain.

“Saya berharap diulang tahun ke-44 ini akan semakin menambah jumlah orang-orang yang bisa merasakan manfaat kehadiran saya, orang boleh merasa kaya, orang boleh merasa lebih tapi esensinya kita nanti dianggap hebat dan dianggap berlebih kalau kita sudah dianggap bermanfaat bagi orang lain,” tuturnya.

"Sebab bagi saya satu musuh sudah terlalu banyak, tapi seribu saudara bagi saya terus menambah, menambah, menambah,” tandas Akhmad Sumarling. (*)