Sejarah Hari Ini
Sejarah Batu Raja Tomini, Situs Kerajaan yang Pernah Disakralkan Warga Parigi Moutong
Raja pertama yang memerintah di Teluk Tomini pada saat itu (sebelum zaman penjajahan Belanda) adalah Pondatu yakni cucu dari Bulane Mbu'a.
Laporan Wartawan TribunPalu, Rian Afdhal
TRIBUNPALU.COM, PALU - Terdapat situs peninggalan kerajaan yang disakralkan warga di Desa Tomini, Kecamatan Tomini,Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah.
Situs itu berupa batu yang bagiannya tertanam di dalam tanah dan bagian lainnya berada di permukaan.
Batu itu terletak di lapangan Desa Tomini.
Meski hanya batu, namun batu itu disakralkan warga setempat.
Warga setempat menyebutkanya Batu Raja Tomini.
Ketua Majelis Adat Tomini Aminudin Latjindung menceritakan, sebelumnya Tomini didiami Suku Tomini dengan beberapa dialek.
Bahasa Tomini dialek Tomini, bahasa Tomini dialek Tajio, bahasa Tomini dialek Lauje dan bahasa Tomini dialek Dondo.
Baturaja dan Desa Tomini tidak bisa dipisahkan.
Baca juga: Sosok Raja Tolitoli Mohammad Saleh Bantilan dan Koleksinya yang Bikin Geleng Kepala
Konon asal mula adanya Raja atau Olongian di daerah Tomini bermula dari perkawinan putri Bulane Mbu'a dengan seorang saudagar Mandar keturunan bangsawan yang datang pertengahan abad ke-18.
Raja pertama yang memerintah di Teluk Tomini pada saat itu (sebelum zaman penjajahan Belanda) adalah Pondatu yakni cucu dari Bulane Mbu'a.
Setelah Pondatu wafat, ia digantikan oleh keponakannya bernama Tombolotutu putra dari Makasau.
Raja Tombolotutu merupakan seseorang yang gigih menentang pasukan Belanda di daerah daratan Teluk Tomini.
Ia wafat pada 1904 dan menjadi pintu masuk pemerintah Hindia Belanda menguasai daratan Teluk Tomini dengan cara membentuk kerajaan bernama Kerajaan Moutong.
Kerajaan Moutong menguasai Desa Tada sampai Moutong dan pusat kerajaannya di Tinombo.
Mengenang Perang Bulu Momi, Perlawanan Raja Tovoalangi terhadap Kolonial Belanda di Kulawi Sulteng |
![]() |
---|
Perlawanan Penjajah di Kerajaan Tojo Sulteng, Raja Kolomboi Diasingkan, Tandjumbulu Dipancung |
![]() |
---|
Perang Kayumalue, Perlawanan Rakyat Lembah Palu atas Penjajahan Belanda di Sulawesi Tengah |
![]() |
---|
Mengenal Sosok Dato Karama, Penyebar Islam di Sulawesi Tengah dari Minangkabau |
![]() |
---|
Jadi Makanan Sejuta Umat di Indonesia, Begini Asal Usul Mi Instan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.