Bus Masuk Jurang di Parimo
Bus Guru Pengabdian Gontor Masuk Jurang, Gubernur Sulteng Minta Instansi Terkait Turut Bantu Korban
Suami Vera Rompas Mastura itu juga berduka dan mengucapkan bela sungkawa sedalam-dalamnya atas tragedi yang menewaskan tiga guru pengabdian Gontor
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Jolinda Amoreka
TRIBUNPALU.COM, PALU - Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura meminta dinas terkait dan kepolisian untuk menyelidiki kecelakaan Bus Rombongan Santri Gontor Poso Masuk Jurang.
Suami Vera Rompas Mastura itu juga berduka dan mengucapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya atas tragedi yang menewaskan tiga guru pengabdian Pondok Pesantren Gontor Ponorogo di jalur trans Sulawesi, Desa Toboli, Kabupaten Parigi Moutong.
‘’Saya atas nama masyarakat Sulawesi Tengah mendengar sangat berduka. Mereka datang jauh-jauh untuk meningkatkan ilmu anak anak kita. Tapi Allah SWT lebih menyayangi dengan mati syahid di perjalanan untuk mengajar,’’ ujar Rusdy Mastura media melalui Tenaga Ahli Gubernur bidang Komunikasi Publik Andono Wibisono di Jakarta (4/5/2023).
Gubernur berharap semua proses evakuasi dan pertolongan bagi yang terluka dapat segera diatasi dengan koordinasi rumah sakit terdekat, dinas terkait provinsi dan Kabupaten Parimo.
‘’Saya perintahkan diurus dengan baik ya. Kita mesti bertanggung jawab dengan memberi perhatian. Jepang ketika dibom atom sekutu, yang diperhatikan sisa berapa jumlah guru. Karena gurulah pewaris negeri ini pintar atau tetap bodoh,’’ ucap Rusdy Mastura.
Baca juga: Jenazah Santri Asal Manado Dipulangkan Hari Ini, Besok 2 Korban Diterbangkan dari Kota Palu
Sebelumnya, 29 pengajar Pondok Modern Gontor Ponorogo menumpangi bus terperosok ke dalam jurang, tiga di antaranya meninggal dunia.
Bus Rappang Marannu Nopol DP 7604 KA hendak menuju Kabupaten Poso jatuh ke jurang jalur Kebun Kopi, Desa Toboli sekira 23.00 WITA, pada Rabu, (3/5/2023).
Dugaan bus mengalami rem blong dan jatuh ke jurang sedalam 20 meter di kilometer 4, Desa Toboli.
Adapun korban meninggal dunia bernama Muhammad Rizki Pratama asal Provinsi Riau, Erlangga Agustian asal Palembang, Muhammad Fathir asal Manado, Sulawesi Utara.
Sementara korban lainnya, mengalami luka-luka hingga patah tulang, dan langsung dievakuasi di RSUD Anuntaloko Parigi untuk penanganan medis.
“Kami seluruhnya merupakan pengajar baru, yang diutus untuk pengabdian ke Pondok Pesantren Gontor di Kabupaten Poso,” jelasnya.
Baca juga: Bus Rombongan Santri Masuk Jurang di Parimo Belum Diangkat, Polisi Lakukan Olah TKP
Evakuasi dilakukan anggota Polres Parimo bersama Basarnas Palu dan dibantu masyarakat memakan waktu cukup lama, karena kesulitan mengeluarkan jenazah korban dari bus yang rusak.
Ketiga korban akhirnya berhasil dievakuasi dan langsung dilarikan ke RSUD Anuntaloko Parigi.
Proses evakuasi ketiga jenazah pun selesai sekitar pukul 01.00 WITA, Kamis, 4 Mei 2023.
Arus lalulintas di Kebun Kopi yang sempat macet telah kembali normal.(*)
Gubernur Sulawesi Tengah
Rusdy Mastura
Bus Rombongan Santri Gontor Poso Masuk Jurang
Bus Masuk Jurang di Parimo
Pondok Pesantren Gontor Ponorogo
Desa Toboli
Parigi Moutong
Sopir Bus Mitra Touna Ditahan di Polres Parigi Moutong |
![]() |
---|
Sopir Bus Masuk Jurang di KM 4 Jalur Kebun Kopi jadi Tersangka, Polisi Periksa 21 Saksi |
![]() |
---|
6 Fakta Bus Rombongan Guru Gontor Poso Masuk Jurang di Parigi Moutong, Sopir Belum Siuman |
![]() |
---|
Polisi Periksa 19 Saksi Kecelakaan Bus Guru Pengabdian Gontor Poso, 17 Santri dan 2 Karnet |
![]() |
---|
Proses Evakuasi Bus Terjun ke Jurang di KM 4 Kebun Kopi Parimo Berlangsung 1 Jam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.