WHO Sebut Virus Corona Tidak akan Pernah Bisa Dihilangkan: Bisa Berevolusi Secara Cepat
Ternyata virus corona atau COVID-19 tidak akan pernah bisa dihilangkan atau diberantas. Itu disampaikan oleh Direktur Darurat WHO.
Lembaga kesehatan itu menegaskan bahwa secara global, lebih dari 765 juta kasus COVID-19 telah tercatat, dan hampir 7 juta orang meninggal saat terinfeksi.
Hingga akhir April 2023, total 13 miliar dosis vaksin telah diberikan.
WHO Cabut Status Darurat Global COVID-19, Ini Strategi Kemenkes Pasca-Pandemi
Organisasi kesehatan dunia, WHO telah mencabut status darurat global COVID-19.
Hal ini disampaikan oleh Dirjen WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers pada Jumat (5/5/2023).
"Dengan harapan besar, saya nyatakan COVID-19 berakhir sebagai darurat kesehatan global," ujarnya dikutip dari The New York Times.
Menanggapi hal tersebut, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah membuat strategi pasca pencabutan itu.
Strategi pertama yang akan dilakukan yakni berkomunikasi dengan pihak terkait seperti perwakilan WHO di Indonesia soal waktu yang tepat untuk mencabut status pandemi di Tanah Air.
"Bersama para ahli epidemiologi dan WHO Indonesia melakukan kajian atas situasi di Indonesia dan saat yang tepat untuk mencabut status pandemi," kata Tarmizi dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunnews.com, Sabtu (6/5/2023).
Lalu strategi kedua adalah melakukan pemantauan jika ada varian baru COVID-19 di Indonesia.
Sehingga, ketika adanya varian baru yang muncul di Indonesia fasilitas kesehatan dan obat-obatan telah tersedia.
"Tetap terus memperkuat surveilans deteksi kasus COVID-19 di masyarakat, pemantauan varian baru melalui pemeriksaan genom sekuensing dan kesiapsiagaan fasilitas kesehatan dan obat-obatan, serta mempersiapkan kebijakan kesehatan lainnya, sebagai upaya ketahanan kesehatan nasional dan kesiapsiagaan atas future events lainnya," papar Tarmizi.
Selanjutnya, strategi terakhir adalah mengedukasi masyarakat bahwa meski status pandemi COVID-19 di Indonesia telah dicabut, Tarmizi menginginkan agar tetap waspada.
Tarmizi mengatakan hal tersebut perlu dilakukan lantaran masih banyak kelompok renta, pasien dengan komorbid, serta anak-anak dan balita yang masih beresiko terpapar virus corona.
"Sehingga vaksinasi harus tetap dilakukan, termasuk prokes penggunaan masker bagi yang sakit maupun tempat-tempat kerumunan," jelasnya.
Indonesia di Persimpangan, Menjaga Keseimbangan ASEAN di Tengah Persaingan Ekonomi Global |
![]() |
---|
WHO: Tembakau Masih Jadi Ancaman Kesehatan Global, Bunuh Lebih dari 7 Juta Orang per Tahun |
![]() |
---|
Serangan Brutal Israel di Gaza, 80 Orang Tewas Sambil Menunggu Bantuan Pangan |
![]() |
---|
32 Jemaah Haji Indonesia Terjangkit Covid-19, 6 Orang Masih Dirawat |
![]() |
---|
Cegah Infeksi Covid-19, Jemaah Diminta Pantau Kesehatan Selama 21 Hari Saat Tiba di Tanah Air |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.