Kronologi Tabrakan 3 Kereta di India Tewaskan 233 Orang, 900 Korban Luka

Tabrakan kereta terjadi di Odisha, India dan mengakibatkan 233 orang tewas dan 900 lainnya luka-luka.

Editor: mahyuddin
handover
Tabrakan kereta di tenggara India, Jumat (2/6/2023) malam, menewaskan 233 orang dan 900 lainnya luka-luka. Lebih dari 200 ambulans diterjunkan di lokasi tabrakan yang berada di distrik Balasore. 

TRIBUNPALU.COM - Tabrakan Kereta di tenggara India, Jumat (2/6/2023) malam, menewaskan 233 orang dan 900 lainnya luka-luka.

Lebih dari 200 ambulans diterjunkan di lokasi Tabrakan Kereta yang berada di distrik Balasore.

Lebih dari 100 dokter diperbantukan untuk melakukan penanganan medis.

Tabrakan Kereta terjadi di Odisha, India dan mengakibatkan 23 3orang tewas dan 900 lainnya luka-luka.

Perdana Menteri India Narendra Modi mengungkapkan, dirinya terpukul dengan insiden kecelakaan itu.

Pemerintah akan berfokus kepada keluarga yang tengah berduka.

Baca juga: Cari Suksesor Sergio Busquets, Barcelona Incar Anak Legenda Real Madrid

"Penyelamatan sedang berlangsung di lokasi kecelakaan dan semua bantuan akan diberikan kepada mereka yang terkena dampak," katanya dalam cuitannya di akun Twitter pribadinya.

Di sisi lain, Menteri Dalam Negeri India, Amit Shah menyatakan insiden ini 'sangat menyiksa'.

Salah satu orang yang selamat mengatakan, ada puluhan orang jatuh ke tubuhnya ketika insiden terjadi.

"Saya berada di paling bawah. Saya mengalami luka di bagian tangan dan belakang leher. Ketika saya pergi keluar dari kereta, saya melihat orang kehilangan tangannya, lalu yang lain ada yang kehilangan kaki, serta wajah yang penuh darah," kata orang yang selamat.

India tabrakan Kereta 2023
Tabrakan kereta di tenggara India, Jumat (2/6/2023) malam, menewaskan 233 orang dan 900 lainnya luka-luka. Lebih dari 200 ambulans diterjunkan di lokasi tabrakan yang berada di distrik Balasore.

Kecelakaan itu diduga akibat beberapa gerbong dari kereta Shalimar-Chennai Coromandel Express keluar dari rel sekira pukul 19.00 waktu setempat.

Akibatnya, beberapa gerbong berada di jalur yang berlawanan.

Sementara kereta lain yakni milik Howrah Superfast Express melaju dari arah Yesvantpur menujuh Howrah langsung menabrak gerbong yang berada di jalur berlawanan tadi.

Petugas mengungkapkan seluruh kereta dalam keadaan laik digunakan.

Kementerian Perkeretaan, Komunikasi, Elektronik, dan Teknologi Informasi India mengumumkan bagi keluarga yang anggotanya meninggal dunia memperoleh 12.136 dolar AS.

Baca juga: Update Harga Pertamax Juni 2023: Di Pulau Jawa Rp 12.500, Sulteng Rp 12.800

Kecelakaan kereta itu menambah daftar tragedi di India.

Sejumlah pihak menyebut kecelakaan ini menjadi yang terburuk sejak 2016.

Ketika itu, lebih dari 140 orang tewas dalam sebuah kecelakaan di negara bagian Uttar Pradesh utara.

Data pada 2021, sekitar 16.431 orang tewas dalam 18 ribu Kecelakaan Kereta Api di seluruh negeri.

Perjalanan Berbahaya

Pria asal Indonesia yang membagikan pengalamannya naik kereta di India menyebut harga tiket tak sampai Rp 1.000.

Dilansir dari akun TikTok @leo_edw, pria tersebut tengah berkunjung ke Kota Mumbai, India.

Wilayah tersebut merupakan salah satu kota terpadat di India.

Karena memiliki lebih dari 20 juta penduduk di India.

Kereta ini merupakan salah satu moda transportasi umum yang digunakan oleh penduduk setempat dalam bepergian.

Pasalnya harta tiket kereta di India sangatlah terjangkau.

Baca juga: Kontrak Gila Rafael Leao di AC Milan, Gaji Selangit hingga Rebut Nomor Punggung Rekan Setim

Penumpang hanya cukup mengeluarkan uang 5 rupe atau sekitar Rp 900 rupiah.

"Harganya murah banget, cuma 5 Rupee atau sekitar Rp900," jelas Leo sambil menunjukkan selembar tiket kereta yang ia beli.

Pria dalam video tersebut juga menunjukkan pemandangan stasiun kereta yang dipenuhi warung.

Namun yang harus diperhatikan dalam menaiki kereta ini ialah penumpang harus cepat untuk masuk atau turun dari kereta.

Karena kereta di India hanya berhenti sekitar 20 detik.

"Nah buat naik dan turun dari keretanya harus gercep karena kereta berhenti nggak sampai 20 detik," ucapnya.

Untuk segi keamanan, kereta di India tentu sangat berbahaya.

Karena pintu dan jendela terbuka dengan alasan untuk ventilasi agar di dalam gernong kereta tidak pengap dan panas.

Baca juga: Ancaman Erling Haaland, Man United dan Inter Milan Bakal Dihancurkan Sekaligus

Di dalam gerbong kereta juga disediakan kipas angin cukup banyak.

Namun hal itu tidak mengurangi rasa panas yang ada, karena suhu panas di India mencapai 40 hingga 50 derajat celcius.

Meski kereta di India cukup berbahaya, namun bagi penduduk lokal sudah terbiasa dengan hal tersebut.

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved