Sulteng Hari Ini

Pemprov Sulteng Perketat Pengawasan Lalulintas Ternak untuk Mencegah Penyebaran Antraks

Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah kini meningkatkan pengawasan terhadap lalu lintas ternak guna mencegah potensi penyebaran penyakit antraks di daer

Editor: Haqir Muhakir
Handover
Kepala Bidang Keswan dan Kesmavet Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Sulteng, Dandy Alfita. 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Jolinda Amoreka 

TRIBUNPALU.COM, PALU - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah kini meningkatkan pengawasan terhadap lalu lintas ternak guna mencegah potensi penyebaran penyakit antraks di daerah tersebut.

Antraks merupakan penyakit zoonosis yang disebabkan oleh bakteri Bacillus Anthracis. 

Penyakit ini umumnya menyerang hewan herbivora seperti sapi, kambing, domba, dan hewan lainnya, dan memiliki potensi penularan kepada manusia.

Dalam Provinsi Sulawesi Tengah, kasus penyakit antraks belum ditemukan untuk itu Disbunak Sulteng melakukan tindakan pencegahan.

Baca juga: Harga Cabai Rawit Merah di Kota Palu Naik Jadi Rp 40 Ribu Per Kilogram

"Dalam upaya mencegah antraks dan penyakit lainnya, kami telah memperketat pengawasan terhadap lalu lintas ternak di Sulteng," ungkap Kepala Bidang Keswan dan Kesmavet Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Sulteng, Dandy Alfita.

Meskipun hingga saat ini antraks belum ditemukan di Sulteng, pihak berwenang tetap berjaga-jaga dan meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi penyebaran penyakit tersebut, sekaligus penyakit-penyakit lain yang mungkin muncul.

Dandy Alfita menegaskan bahwa setiap hewan ternak yang masuk ke wilayah Sulteng harus memenuhi persyaratan ketat, termasuk memiliki surat kesehatan yang menyatakan bahwa ternak tersebut bebas dari segala jenis penyakit, termasuk antraks.

"Ketika ditemukan ternak yang tidak memenuhi persyaratan kesehatan, langkah tegas kami seperti penolakan atau pengembalian akan dilakukan," 

Selain itu, petugas lapangan juga akan melakukan pemantauan secara ketat terhadap pergerakan ternak baik yang keluar maupun masuk di wilayah tersebut.

"Dandy mengingatkan bahwa antraks berbeda dari penyakit lain karena memiliki potensi penyebaran spora antraks dari hewan ternak ke manusia. Oleh karena itu, langkah pencegahan dan kesigapan menjadi hal yang penting," ujarnya.

Para peternak pun diajak untuk secara rutin memeriksa kesehatan hewan ternak mereka, jika ada tanda-tanda penyakit atau kejanggalan, segera konsultasikan dengan petugas kesehatan hewan agar langkah-langkah tepat dapat diambil.

Dengan adanya upaya pencegahan yang ditingkatkan dan kerjasama yang baik antara pemerintah, peternak, dan masyarakat, diharapkan antraks dapat dihindari serta kesehatan hewan ternak dan masyarakat Sulawesi Tengah tetap terjaga dengan baik. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved