OPINI

Selamat Jalan Sang Mentor

Sebagai jurnalis radio yang sudah punya nama di Ibukota, Bung Ichan tidak membuat jarak dekat dengan kalangan aktivis jurnalis dari Sulteng.

|
Penulis: Citizen Reporter | Editor: mahyuddin
handover
Almarhum M Ichsan Loulembah 

“Wartawan harus multifungsi. Jangan hanya mahir menulis, tapi juga harus pandai bertutur dan gunakan kalimat terstruktur.” Ini petuah dari sang Mentor.

Bung Ichan adalah motivator yang baik. Ia menjadi idola kalangan aktivis dan jurnalis dari sebuah kota kecil di tengah pulau Sulawesi.

Semasa hidupnya, Bung M Ichsan Loulembah kadang menjadi fasilitator yang menyambungkan kawan-kawan koresponden yang mencari media di Jakarta.

Baca juga: Eks Senator Sulteng M Ichsan Loulembah Wafat di Jakarta

Sebagai jurnalis radio yang sudah punya nama di Ibukota, Bung Ichan tidak membuat jarak dekat dengan kalangan aktivis jurnalis dari Sulteng.

Setiap mendapatkan penugasan redaksi ke Jakarta atau mengikuti kegiatan Aliansi Jurnalis Independen (AJI), kami pasti mengontak almarhum.

Ia dengan ramah melayani dan menyiapkan waktu untuk bertemu demi membangun silaturahmi dengan adik-adiknya.

Selama bertugas di Makassar, sebagai sebagai manajer media di Kawasan Timur, kami terus membangun komunikasi dengan almarhum.

Sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPD) asal Sulteng, Bung Ichan sering sekali mendistribusikan informasi penting untuk difollow up sebagai referensi berita.

Bahkan dalam beberapa kali kunjungan kerja anggota DPD ke Sulsel, Bung Ichan meminta untuk dijemput khusus untuk kulineran di Kota Makassar.

Momen khusus seperti itu dia gunakan untuk memberikan advis dan nasihat.

Teringat kata almarhum yang menyarankan untuk tidak terlalu lama bertugas di Makassar.

Ia mendorong kami segera hijrah ke ibukota.

“Jakarta sumber informasi dan pusat aktivitas ekonomi dan bisnis. Jangan terlalu lama di sini, tugasmu sebagai reporter bisnis dari Indonesia timur sudah selesai. Lanjut lagi ke Jakarta agar lebih berkembang sebagai seorang jurnalis ekonomi,” pesan almarhum saat itu.

Ketika kami hijrah ke Jakarta enam tahun lalu, Bung Ichan sering kali mengajak kami untuk menjadi bangian dari kelompok diskusinya.

Almarhum bahkan memperkenalkan kami dengan sejumlah tokoh, pengamat dan politisi nasional.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved