Tips dan Trik

9 Tips Hadapi Pemanasan Global Ala Guru Besar UMI Prof Zakir Sabara

Menurutnya, fenomena perubahan iklim semakin mengkhawatirkan serta memicu dampak yang lebih luas.

Editor: mahyuddin
handover
Guru Besar UMI Zakir Sabara (kanan) saat memberi keterangan pers di sela-sela penyaluran bantuan/natura dan paket trauma healing ke korban pengungsi beberapa waktu lalu. 

TRIBUNPALU.COM, PALU - Guru Besar Universitas Muslim Indonesia (UMI) Prof Zakir Sabara membagikan tips untuk menekankan pentingnya antisipasi isu perubahan iklim.

Menurut Pelopor Program Profesi Insinyur atau PPI di Indonesia itu, ada beberapa hal yang harus disiapkan dalam menghadapi isu musim kemarau yang diprediksi sampai awal 2024 itu.

Dilansir dari Kompas.com, menurut Laporan Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), suhu permukaan Bumi saat ini sudah lebih dari 1,09 derajat celsius dibandingkan periode antara 1850 hingga 1900.

Akan tetapi, kenaikan suhu Bumi tidak berhenti di situ, bahkan diprediksi akan terus meningkat akibat pelepasan emisi gas rumah kaca (GRK) ke atmosfer.

Sementara itu, jika peningkatan suhu global rata-rata mencapai 1,5 derajat celsius, akan berdampak pada sektor perairan dan pertanian.

Baca juga: Sikap Bupati Banggai soal Rencana Pemindahan Aktivitas Bongkar Muat Peti Kemas di Pelabuhan Luwuk

Kenaikan suhu di atas 1,5 derajat celsius juga menyebabkan distribusi dan intensitas curah hujan ekstrem meningkat, yang berpotensi menyebabkan banjir bandang.

Selain itu, kenaikan suhu 1,5 hingga menimbulkan kemarau panjang, penurunan pasokan air bersih, penurunan produksi pertanian, hingga gagal panen total bahkan dapat menyebabkan krisis pangan di Indonesia.

Selain itu, melansir dari Kominfo.go.id, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Dwikorita Karnawati mengajak seluruh masyarakat Indonesia gotong royong berkontribusi menahan kencangnya laju Pemanasan Global dan perubahan iklim. 

Menurutnya, fenomena perubahan iklim semakin mengkhawatirkan serta memicu dampak yang lebih luas.

Hal itu terlihat dari berbagai peristiwa alam terkait iklim, dari suhu udara yang lebih panas, terganggunya siklus hidrologi, hingga maraknya bencana hidrometeorologi di berbagai belahan dunia.

Prof Zakir Sabara memberikan 9 tips menghadapi Pemanasan Global itu.

Berikut tipsnya dibagikan via Whatsapp, Senin (28/7/2023).

1. Selalu tersedia cadangan sembako secukupnya dan selalu memperhatikan kecenderungan kenaikan harga kebutuhan pokok di pasar dan supermaket

2. Siapkan Sumur bor jika air tanah disekitar rumah kita cukup bagus serta upayakan menyiapkan purefier water (penjernih air)

3. Kurangi nongkrong di cafe jika tidak penting dan persiapkan keuangan keluarga untuk hadapi kondisi dan kemungkinan terburuk kedepan (hindari cicilan yang tidak produktif, usahakan menabung/menyimpan emas utk kebutuhan mendesak, terutama utk kebutuhan kesehatan dan pendidikan keluarga

4. Jaga kondisi kesehatan dan daya tahan tubuh dengan istirahat secukupnya

5. Jika ada kebun dan sawah di kampung, maka perlu memilih jenis bibit dan tanaman yang tahan dengan cuaca panas serta tidak membutuhkan air yg banyak utk persediaan pangan kedepan

Baca juga: AirNav Indonesia Rayakan HUT Ke-11 dengan Aksi Peduli Lingkungan di Banggai

6. Maksimalkan ruang disekitar rumah untuk tanaman hidroponik dan tanaman jangka pendek untuk kebutuhan sehari-hari

7. Jangan boros, gunakan air bersih seperlunya dan secukupnya

8. Biasakan hidup sederhana dari sekarang

9. Mulai saat ini, belajar kencangkan ikat pinggang banyak bersyukur dan tidak serakah alias perbanyak berdoa dan bersedekah

Prof Zakir Sabar menyebutkan ada hal sederhana yang bisa menjadi perhatian masyarakat saat ini sebelum beraktifitas di rumah.

Diantaranya, untuk bisa selalu memperhatikan kondisi dapur dan mengecek segala produk yang dialiri listrik ataupun mengeluarkan api.

“Mengingat angin dan kelembapan udara dan suhu yang sangat panas terutama disiang hari, maka, selalu memperhatikan kondisi dapur dan kompor sebelum meninggalkan rumah dan sebelum tidur dimalam hari,” tuturnya.

Selain itu, ia pun mengimbau agar mencabut semua kabel dan colokan yang berpotensi terjadi korsleting listrik sebelum meninggal rumah dan sebelum tidur dimalam hari.

Termasuk untuk tidak membakar sampah di sembarang tempat dan memastikan api padam sebelum ditinggalkan.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved