Oknum Guru Mengaji di Morowali

Guru Mengaji di Morowali Diduga Cabuli Muridnya, Kepala Kemenag Buol: Sangat Bertentangan

Dia berharap, kasus-kasus serupa bisa menjadi pembelajaran agar para orangtua bisa mengontrol anaknya.

Editor: mahyuddin
Handover
Kepala Kantor (Kakan) Kemenag Buol, Nurkhairi 

Laporan Wartawan TribunPalu, Rian Afdhal

TRIBUNPALU.COM, MOROWALI - Kepala Kantor Kementerian Agama Buol Nurkhairi menyayangkan adanya dugaan pencabulan dilakukan oknum Guru Mengaji di Morowali, Sulawesi Tengah.

"Sangat disayangkan, sangat menyedihkan, kalau memang pelakunya Guru Mengaji, karena sangat bertentangan dengan tugas yang diemban," ucapnya kepada TribunPalu melalui via telepon Whatsapp, Minggu (3/9/2023).

Dia berharap, kasus-kasus serupa bisa menjadi pembelajaran agar para orangtua bisa mengontrol anaknya.

Hal itu dilakukan demi mempersempit peluang terjadinya peristiwa yang tidak diinginkan.

Baca juga: BREAKING NEWS: Dugaan Pencabulan Oknum Guru Mengaji di Morowali, Polisi Periksa 3 Saksi

"Secara pribadi saya benci perlakuan seperti itu, semoga kita ke depannya semakin berhati-hati dan tidak terulang lagi kasus seperti ini," ujar Nurkhairi.

Nurkhairi menambahkan, secara prosedur, membuka Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ) harus mendaftarkan Nomor Induk Statistik (NIS) di Kemenag setempat.

"Apakah tempat oknum Guru Mengaji ini terdaftar. Karena kalau tidak terdaftar maka tidak melalui pembinaan," ucapnya.

Baca juga: Dirjen Bimas Buddha Kemenag RI dan Pergabi Luncurkan Platform LMS BelajarBuddha.id

Sebelumnya, oknum Guru Mengaji berinisial S di Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali dilaporkan ke Polisi atas dugaan pencabulan kepada muridnya.

Guru Mengaji itu dilaporkan oleh orangtua korban di Polres Morowali

Saksi korban sebanyak tiga orang juga telah diperiksa penyidik unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Morowali.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved