Banggai Hari Ini
Kemendikbudristek Pantau Penerapan Gerakan Transisi PAUD ke SD di Banggai
Bunda PAUD Kabupaten Banggai Syamsuarni menggandeng Ditjen PAUD mengunjungi TK Al Hasanah dan SDN 3 Luwuk untuk menyukseskan Gerakan Transisi PAUD ke
Penulis: Asnawi Zikri | Editor: Haqir Muhakir
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Asnawi Zikri
TRIBUNPALU.COM, BANGGAI - Bunda PAUD Banggai, Syamsuarni Amirudin kembali menyosialisasikan Gerakan Transisi PAUD ke SD Yang Menyenangkan di sekolah-sekolah di Kota Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah.
Dua sekolah yang dikunjungi pada Selasa (31/10/2023) ini adalah TK Al Hasanah dan SDN 3 Luwuk.
Pada kunjungan kali ini, Bunda PAUD Banggai menggandeng Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang diwakili oleh Nindyah Rengganis.
Nindyah adalah konsultan di Ditjen PAUD Kemendikbudristek yang juga bagian dari Tim Peta Jalan PAUD.
Baca juga: BPBD Bangkep segera Tangani Krisis Air Bersih di 11 Desa Akibat Bencana Kekeringan
Pada kesempatan itu, Nindyah menyampaikan apresiasi atas kinerja Bunda PAUD Banggai yang dinilai cepat mengeksekusi kebijakan dan program-program Kemendikbudristek.
"Saya sudah berkunjung dari Aceh sampai Papua, tidak banyak Bunda PAUD yang mendorong program-program se-sat-set ini," ujar Nindyah.
Di kedua sekolah yang dikunjungi, Nindyah menjelaskan 3 poin dalam Gerakan Transisi PAUD ke SD Yang Menyenangkan.
Gerakan transisi ini, kata Nindyah, mengamanatkan pihak SD agar menghilangkan tes calistung dalam proses penerimaan peserta didik baru.
Pihak SD juga diimbau untuk menerapkan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) selama minimal 2 pekan.
Selanjutnya, proses pembelajaran di SD kelas awal difokuskan pada pembelajaran yang membangun 6 kemampuan fondasi anak.
Baca juga: 11 Desa di Banggai Kepulauan Alami Kekeringan, 1.177 KK Terdampak
Ia berharap pemerintah kecamatan dan kelurahan juga dapat mengedukasi para orangtua agar tidak lagi menuntut anak untuk bisa cepat calistung.
"Kemampuan itu (calistung) hanya sebagian kecil dari kemampuan fondasi yang harus dibina pada anak PAUD dan SD kelas awal," kata dia.
Nindyah juga mengimbau agar tidak ada lagi sekolah yang menyalahkan PAUD karena peserta didiknya belum bisa calistung.
Untuk mendukung Gerakan Transisi PAUD ke SD Yang Menyenangkan, Bunda PAUD Banggai mencanangkan inovasi Gerakan 3M, yaitu Bunda PAUD Menyapa, Memberi, dan Menguatkan.
Bunda PAUD Banggai Syamsuarni menyampaikan terima kasih kepada jajaran Ditjen PAUD yang berkesempatan memantau langsung penerapan gerakan transisi di Kabupaten Banggai.
"Di setiap kesempatan, kami selalu mengimbau pihak sekolah agar tidak memaksakan peserta didiknya bisa cepat calistung, tetapi lebih menekankan pada proses pembelajaran yang menyenangkan untuk anak," ujar Syamsuarni. (*)
Tertimbun Longsoran Tanggul, Karyawan Tambak Udang di Batui Dilarikan ke RSUD Luwuk |
![]() |
---|
Nekat Curi Motor Keluarga, Pria Ini Diringkus Polisi |
![]() |
---|
Hari Ketiga POPDA Sulteng, Kontingen Banggai Raih Tiga Emas |
![]() |
---|
Ketua Komisi I DPRD Banggai Dorong Penyelesaian Tapal Batas Desa di 4 Kecamatan |
![]() |
---|
Sengketa Tapal Batas 2 Desa Dibawa ke DPRD Banggai |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.