Momen Mahasiswa UIN Datokarama Palu Singgung Cawapres Muda Saat Kampanye Ganjar Pranowo

Laporan Wartawan TribunPalu, Rian Afdhal

TRIBUNPALU.COM, PALU - Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo menggelar kampanye bersama sejumlah milenial di Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Senin (4/12/2023).

Kampnye sekaligus diskusi yang bertajuk Temu Generasi Sulawesi Tengah itu digelar di Tanaris Coffe, Jl Juanda, Kelurahan Kelurahan Lolu Utara, Kecamatan Palu Timur.

Sejumlah milenial yang berasal dari berbagai daerah dengan beragam latar belakang mulai dari influencer, pengusaha UMKM dan mahasiswa itu duduk mendengarkan terobosan Ganjar Pranowo jika terpilih menjadi Presiden RI 2024.

Berbagai macam masalah juga diungkapkan sejumlah Gen Z ini mulai dari lapangan pekerjaan hingga pendidikan yang masih minim di Sulteng.

Baca juga: Ganjar Pranowo Bahas Bencana Pasigala saat Kampanye Terbatas di Kota Palu Sulteng

Sesaat kegiatan temu generasi itu berlangsung, ada salah satu peserta menyinggung Calon Wakil Presiden (Cawapres) muda masuk menjadi peserta.

"Sekarang kalau kita lihat pak, yang berkumpul disini anak muda, ada yang influencer, ada juga anak muda jadi wapres karna jalur keluarga," ucap Rahman Musa, mahasiswa UIN Datokarama Palu.

Meski tak disebutkan secara gamblang siapa Wapres termuda yang mengikuti Pilpres 2024 dengan singgungan melalui jalur keluarga. Namun, bisa dipastikan singgungan itu mengarah ke anak Presiden yakni Gibran Rakabuming Raka.

Belakangan ini, anak sulung Presiden Joko Widodo itu menjadi sorotan setelah dirinya maju sebagai Cawapres pendamping Prabowo Subianto yang mendapatkan nomor urut 2.

Pasalnya, aturan-aturan terkait umur dalam pendaftaran Capres-Cawapres harus minimal berumur 40 tahun sesuai dengan pasal 169 huruf q Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017.

Masuknya Gibran, Mahkamah Konstitusi (MK) yang diketuai Anwar Usman memperbolehkan seseorang yang belum berusia 40 tahun mencalonkan sebagai Capres-Cawapres selama berpengalaman menjadi kepala daerah.

Sejak indonesia berdiri, aturan ini pun baru pertama kali terjadi di Pemilu Presiden 2024.

Anwar Usman pun yang saat itu memutuskan aturan baru maju berkontestasi dalam Pilpres, dicopot dari jabatannya oleh Majelis Kehormatan MK (MKMK).

Dia terbukti melanggar etik berat saat memutuskan perkara uji materi yang bisa menjadi jalan keponakannya itu (Gibran) maju sebagai Cawapres.