Kontraktor Tagih Pelunasan BTS Bakti

Segel 17 Tower, Kontraktor Proyek BTS 4G Bakti Kominfo di Sulteng Tuntut Pelunasan

Berbagai persoalan dialami kontraktor di Sulawesi Tengah dan daerah lain di Indonesia atas tunggakan itu.

|
Penulis: Haqir Muhakir | Editor: mahyuddin
TRIBUNPALU.COM
PENYEGELAN TOWER BTS - Sedikitnya 17 BTS 4G Bakti Kominfo di Kota Palu disegel kontraktor. Penyegelan itu sebagai bentuk protes kontraktor yang belum menerima pelunasan dari perusahaan konsorsium. 

TRIBUNPALU.COM, PALU - Sedikitnya 48 kontraktor pembangunan Base Transceiver Station (BTS) 4G di Sulawesi Tengah, Gorontalo, Sulut dan Sultra, Maluku, menjerit.

Mereka menjerit karena hampir dua tahun sisa pembayaran kerja mereka tak kunjung dibayarkan.

Padahal pekerjaan Proyek BTS 4G Bakti Kominfo yang dikerjaan kontraktor rampung sejak 2022.

Total nilai tunggakan  belum terbayar dari pekerjaan Proyek BTS 4G Bakti Kominfo tak kecil, berkisar Rp 120 miliar.

Berbagai persoalan dialami kontraktor di Sulawesi Tengah dan daerah lain di Indonesia atas tunggakan itu.

Ada yang dilaporkan penipuan di kepolisian hingga disandera karena belum membayar pekerja di lapangan.

Iwan Martha Setyawan, Ketua Forum Kontraktor Proyek BTS 4G Bakti Kominfo menyebutkan, forumnya itu mewadahi kontraktor yang belum menerima pelunasan dari pekerjaan pelat merah itu.

Hampir di tiap provinsi, selain Papua, kontraktor mengalami kerugian karena belum menerima pelunasan dari pihak perusahaan pemberi kerja.

“Dalam forum terdiri dari kontraktor yang mengerjakan paket BTS Bakti itu. Termasuk paket 1 dan 2 wilayah Manado, Sultra, Sulteng, Maluku dan Gorontalo,” jelas Iwan via telepon, Kamis (14/12/2023).

Baca juga: Sidang Korupsi Tower BTS Kominfo, Tiket Parkir Jadi Bukti Dugaan Aliran Dana Rp 40 Miliar ke BPK

Dia menjelaskan, untuk paket 1 dan 2 pembangunan Proyek BTS 4G Bakti Kominfo dikerjakan PT Sansaine Exindo di bawah konsorsium PT Fiberhome Indonesia.

Belakangan, Dirut PT Sansaine Exindo Jemy Sutjiawan jadi tersangka dalam kasus korupsi proyek tersebut.

Koruspi Proyek BTS 4G Bakti Kominfo itu juga menjerat mantan Menkominfo Johnny Plate.

Anang Latief yang merupakan mantan Direktur Utama Bakti juga ikut terseret dalam kasus itu.

“Banyak kontraktor hingga saat ini belum dibayarkan sisa pekerjaannya. Persoalan korupsi itu urusan mereka, tapi jangan lupakan jerih payah kami, kami juga ada keluarga yang diberi makan,” ucap Iwan.

“Kami sangat miris mendengar bahwa proyek itu akan diresmikan presiden. Bahkan disebut akan rampung pekan depan seakan persoalan kami tidak dianggap lagi,”  katanya menambahkan.

Baca juga: Eks Menteri Johnny G Plate Diganjar Pidana Tambahan, Pengembalian Rp 15,5 Miliar atau Penyitaan Aset

Pria asal Kudus, Jawa Tengah itu mendesak, PT Fiberhome Indonesia, PT Sansaine Exindo dan pemerintah segera membayar tunggakan yang tersisa.

“Selesaikan pembayaran. Jangan dicicil, enak mereka mau cicil. Itukan duit negara dikelola negara. Kami juga bisa jahat. Apakah harus pakai jalan itu untuk menyelesaikan persoalan ini,” ucap Iwan yang mengaku berkantor di Bintaro Jakarta.

Sebenarnya, Forum Kontraktor itu telah beberapa kali memediasi pertemuan dengan PT Fiberhome Indonesia dan PT Sansaine Exindo.

Hanya saja, pertemuan itu tak membuahkan hasil alias tidak ada kepastian pembayaran.

"Bahkan PT Sansaine Exindo berencana menyelesaikan persoalan itu lewat jalur hukum. Tentu saja kami tidak mau karena itu akal bulus mereka untuk pailit kemudian menghilang," ucap Iwan.

Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengungkapkan BTS 4G Bakti Kominfo  akan diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) minggu depan.

Peresmian itu menandakan pembangunan infrastruktur telekomunikasi untuk wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) itu sudah rampung.

Hingga berita ini dirilis berlum ada konfirmasi dari PT Sansaine Exindo di bawah konsorsium PT Fiberhome Indonesia.

Segel 35 Tower 

Sedikitnya 17 tower BTS 4G Bakti disegel pekerja di Sulawesi Tengah.

Penyegelan tower itu sebagai bentuk protes kontraktor kepada konsorsium yang belum melunasi sisa pembayaran pekerjaan.

Kontraktor Sadri menyebutkan, penyegelan itu tak hanya di terjadi Sulteng tapi juga di beberapa daerah yang dikerjakan mitranya.

"Totalnya 35 site BTS 4G Bakti. Sulteng 17 site, Manado 2 site, Sultra 4 site, Maluku 8 site dan Gorontalo 4 site. Bahkan beberapa kami nonaktifkan," jelas Sadri.

Perusahaan Sadri tak sendiri menggarap Proyek BTS 4G Bakti Kominfo.

Dia dibantu sembilan perusahaan lain sebagai subkontraktor.

"Kami total tunggakan belum terbayar itu Rp 21,3 miliar," tutur Sadri.

Sadri merupakan satu dari beberapa kontraktor Proyek BTS 4G Bakti Kominfo yang mengalami berbagai persoalan atas pekerjaannya itu.

Dia harus menjalani pemeriksaan di kepolisian atas dugaan penipuan karena belum membayar investor dan pekerja.

Tak hanya itu, rekannya pun mengalami pengancaman dari pekerja.

"Teman saya itu sampai disandera pekerja di lokasi proyek. Kami melobi dari pagi, nanti jam 12 malam baru ada kesepakatan sehingga teman kami bisa lepas," terang Sadri bercerita.(*)

DISKLAIMER: Sebelumnya TribunPalu.com memuat Jemy Sutjiawan, tersangka dalam kasus korupsi BTS f4 Bakti  adalah Dirut PT Fiberhome Indonesia kemudian direvisi menjadi PT Sansaine Exindo. Atas kesalahan itu Redak TribunPalu.com meminta maaf kepada pembaca dan pihak terkait.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved