Walhi Sulteng Minta Pemerintah Bersikap Tegas pada Perusahaan Tambang yang Langgar Aturan

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Jolinda Amoreka 

TRIBUNPALU.COM, PALU - Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sulteng minta pemerintah bersikap tegas pada perusahaan tambang yang langgar aturan.

Walhi Sulteng mencatat, dalam sebulan terakhir sudah terjadi 2 kali kebakaran smelter di Kabupaten Morowali juga Kabupaten Morowali Utara. 

Pada 24 Desember 2023 terjadi kebakaran smelter di kawasan PT. Indonesia Morowali Industrial Park IMIP yang menewaskan buruh sebanyak 19 orang. 

4 hari berselang tepatnya tangal 28 Desember 2023, terjadi pula kebakaran smelter di PT Gunbuster Nickel Industri (GNI) yang tidak menimbulkan korban jiwa. 

Baca juga: Walhi Sulteng Minta Pemerintah Transparan soal Hasil Audit Kecelakaan Kerja di Kawasan Tambang

Kepala Advokasi dan Kampanye Walhi Sulteng Aulia Hakim mengingatkan pemerintah untuk bersikap tegas dalam mengantisipasi berulangnya kecelakaan kerja dikemudian hari dalam kawasan tambang. 

"Kita mau mengingatkan pemerintah bahwa tidak ada nyawa yang sebanding dengan hasil produksi dan industri nikel ini. Kemudian jika ada kecelakaan kerja perusahaan sering menjawab kita akan memberikan tanggung jawab berupa santunan. Kalau ini dibiarkan maka secara terus-menerus terjadi dan perusahaan akan selalu siap secara terus-menerus terjadi dan perusahaan akan siap secara terus-menerus mudah untuk mengganti rugi apapun itu," ujar Aulia Hakim, Sabtu (30/12/2023) sore.

Aulia Hakim menekankan pemerintah harus bersikap tegas kepada perusahaan-perusahaan tersebut. 

"Kita menanggap pemerintah hanya tampil ketika investor industri masuk dan ketika ada kecelakaan kerja mereka seolah-olah tutup mata dan telinga. Sehingga mereka tidak bisa memberikan komentar atau sikap yang tegas," tegas Aulia Hakim.

Aulia Hakim menilai pemerintah belum ada sikap tegas sejak kejadian kebakaran smelter dari tahun 2022 hingga saat ini. (*)