Perang Gaza

Nasib Jutaan Pengungsi Gaza, Diserang Wabah Penyakit Hepatitis A hingga Krisis Air dan Pangan

Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan wabah penyakit Hepatitis A kini mulai menyerang kompleks pengungsian warga Palestina di Jalur Gaza.

AFP
Pengungsi Palestina berkumpul di kamp darurat di perbatasan Mesir, sebelah barat Rafah di Jalur Gaza selatan pada 14 Januari 2024, ketika perang yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Hamas Palestina memasuki hari ke-100. (Photo by AFP) 

Namun dari ratusan truk bantuan kemanusiaan yang mengantri, hanya 19 persen yang diperbolehkan masuk ke wilayah Gaza.

Israel bersikukuh tindakan blokade dilakukan untuk melumpuhkan kekuatan militan Hamas. 

Akan tetapi akibat aksi pemblokiran akses pangan, warga Palestina tidak dapat mencukupi kebutuhan pangan dengan baik.

Badan Pemantau Hak Asasi Manusia Euro-Med bahkan menggambarkan situasi yang tengah terjadi di Gaza sebagai "perang kelaparan".

“Sejak dibukanya kembali pintu perbatasan Rafah kami hanya dapat mengirim 40 sampai 50 truk sementara kami membutuhkan 100 truk per hari agar bisa memberikan bantuan pangan kemanusiaan yang berarti bagi warga di Gaza,” kata Kyung-nan.

"Kondisi itu membuat 9 dari 10 keluarga di Gaza tidak bisa makan secara rutin setiap hari,” imbuhnya.

Update Korban Tewas Gaza

Sejak perang pecah pada 7 Oktober lalu, pasukan Israel secara membabi buta terus melakukan gempuran ke sejumlah wilayah di Gaza melalui jalur darat dan udara.

Sedikitnya 24.448 warga Palestina yang mayoritas perempuan dan anak-anak dilaporkan terbunuh dan 61.504 orang lainnya mengalami luka - luka, menurut otoritas kesehatan Palestina.

Sementara itu, sekitar 1.200 warga Israel disebut tewas dalam serangan Hamas.

(*/ TribunPalu.com / Tribunnews.com )

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved