Jawab Isu Data Kerusakan Surat Suara Ditutupi, Komisioner KPU Sulteng: Ada Mekanismenya

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Zulfadli

TRIBUNPALU.COM, PALU - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Tengah Nisbah menjawab isu terkait data kerusakan surat suara yang tak kunjung dirilis.

Pernyataan itu disampaikan Nisbah saat pelaksanaan Sosialisasi KPU Sulteng bersama puluhan awak media terkait partisipasi media pada peliputan jelang pemungutan suara Pemilu 2024.

Sosialisasi KPU Sulteng itu berlangsung di Swissbell hotel, Jl Malonda, Kelurahan Silae, Kecamatan Ulujadi, Kota Palu.

"Soal surat suara rusak, saya perlu tegaskan ya, kemarin ada perdebatan kenapa KPU tidak memberikan akses informasi terkait surat suara rusak, sehingga statemen itu awal mula keluar dari Bawaslu," ucap Nisbah. 

Statemen yang keluar dari Bawaslu berdasarkan temuan surat suara rusak di Tojo una una dan Morowali. 

"Pihak Bawaslu kemarin sempat turun ke Morowali sama Tojo Una-una. Mereka menemukan ada surat suara rusak, jadi penilaian itu dari versi Bawaslu ya, saya berani juga mengatakan ini kalau ada perwakilan Bawaslu, tapi untuk kategori surat suara rusak itu penilaiannya bukan dari Bawaslu, mereka boleh melakukan pengawasan hanya terkait distribusi surat suara," jelas Nisbah.

Baca juga: Berikut 14 Lokasi Kampanye melalui Rapat Umum di Kota Palu yang Ditetapkan KPU

Nisbah menambahkan, kewenangan dalam penetapan surat suara rusak ada di KPU RI. 

"Seharusnya ketika ada surat suara yang diindikasikan rusak oleh Bawaslu, maka terlebih dahulu disampaikan kepada KPU kabupaten, yang akan diteruskan ke KPU provinsi, sambil kami juga mengisi jenis surat suara yang diindikasikan rusak itu ke dalam aplikasi SILOG," ujar Nisbah. 

Sistem pelaporan surat suara rusak, kata Nisbah, dilaksanakan secara hirarki bertahap hingga ke KPU RI. 

Menjawab isu terkait ditutupinya data surat suara rusak Nisbah menyebutkan KPU Sulteng punya mekanisme dalam publikasi data tersebut. 

"Bukan ditutup-tutupi, tetapi kami menyampaikan informasi atau mempublikasi terkait tahapan yang kami lakukan terutama dalam distribusi logistik, itu ada mekanisme, setelah melalui itu, pasti kita akan informasikan kepada media," ujar Nisbah.(*)