Bermodal Motor, Fadel Muhammad Jajakan Kopi Panas Khas Tanah Kaili di Kota Palu

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Syahrul Cahya

TRIBUNPALU.COM, PALU - Sekira 50 meter dari Patung Buaya Putih, Jl Kaombona, Kelurahan Talise, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, pria bergaya kasual menjajakan Kopi panas di pinggiran pantai.

Pria itu menjajakan Kopi panas dari kotak kayu yang diikat di bagian belakang motornya.

Semua alat racik Kopi pesanan pelanggan disajikan di atas kotak kayu itu.

Fadel Muhammad, 23 tahun, menekuni usaha kopi sejak empat bulan terakhir, tepatnya September 2023. 

Motor matic hitamnya disulap jadi lapak jualan.

Baca juga: Jadwal KM Lambelu Maret 2024: Palu - Makassar Berangkat dari Pantoloan Senin 4 Maret 2024 Pagi

Setiap sore hari, Fadel menemani senja para pengunjung di kawasan wisata pantai Kota Palu. 

"Sore sampai malam, biasa stand by dari jam 5 sore biasa juga selesai maghrib, sampai jam 2 malam," tutur pria bujang berkumis tipis itu kepada TribunPalu.com, Selasa (27/2/2024).

Mahasiswa jurusan Hukum Ekonomi Syariah di Fakultas Syariah UIN Datokarama Palu itu baru menerima lima pesanan kopi saat disambangi TribunPalu.com. 

"Banyak orang suka yang hangat-hangat, apalagi di pinggir pantai begini dingin-dingin," ujar Fadel.

Mangge's Coffee, begitulah Fadel menamai usaha kecil-kecilan miliknya itu. 

Filosofi dari nama itu diambil sebagai wujud ke-khas-an tanah kelahirannya, Kaili. 

Mangge berarti asli Suku Kaili, serasi dengan dirinya sebagai warga Desa Loru, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi. 

Fadel membuka usaha itu karena kegemarannya menyeruput kopi. 

Bahkan dia sempat berguru untuk mencari racikan kopi yang pas di lidah.