Kalah di Pilpres! Anies Ngaku Mulai Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta, Takut Elektabilitas Redup?
Akhirnya Anies Baswedan menyatakan akan mulai mempertimbangkan untuk maju dalam Pilkada Jakarta 2024.
Sebelumnya, Anies sempat minta jeda.
Setelah proses gugatan hasil Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK) rampung, Anies belum langsung mau bicara soal langkah politiknya.
Hal itu disampaikan Anies Baswedan setelah acara pembubaran Timnas AMIN di kediamannya, di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa (30/4/2024) sore.
Anies mengaku, ingin rehat sebentar seusai berbulan-bulan terlibat dalam kontestasi Pilpres 2024.
"Semua yang menyangkut langkah berikutnya, kasih jeda sebentar," ujar Anies.
Saat disinggung soal rencana maju di Pilkada DKI Jakarta, Anies pun enggan berkomentar banyak.
Anies mengaku belum terpikir soal sikap politiknya ke depan.
"Sekarang jeda dulu, habis itu baru garap lagi," jawabnya.
Kata Pengamat
Menurut Pengamat Politik yang juga Direktur Eksekutif Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago mengatakan bahwa sejatinya seorang politisi membutuhkan jabatan untuk menjaga elektabilitasnya.
"Tidak ada politisi itu mau tidur. Tidak ada, mereka butuh panggung. Supaya lampunya redupnya itu bisa terang," kata Pangi, Jumat (1/3/2024).
Menurut Pangi, jika seusai dinyatakan kalah Pilpres 2024 Anies tak memiliki jabatan publik maka elektabilitasnya kemungkinan meredup.
Termasuk jika Anies ke depan kembali menjadi pengajar atau pun aktif di media sosial.
Menurut Pangi, itu tak cukup untuk menjaga elektabilitas Anies apabila ia ingin kembali maju di Pilpres 2029.
"Apa salahnya jadi menteri. itu juga hebat. Tapi kalau di Reshuffle itu juga lewat (elektabilitasnya).
Nikita Mirzani Tersenyum, Saksi Ungkap Harga Produk Skincare Berbeda dengan BAP Reza Gladys |
![]() |
---|
Jaksa Bikin Nikita Mirzani Naik Pitam di Persidangan, Hakim Langsung Tegur: Ini Bukan Pasar |
![]() |
---|
Rumor Tasya Farasya Gugat Cerai Suami Ternyata Benar, Terdaftar 12 September 2025 |
![]() |
---|
Sidang Gugatan Rp 125 Triliun Wapres Gibran Kembali Ditunda, Ini Alasannya |
![]() |
---|
OPINI : Dokter Jantung Anak Hanya untuk yang Mampu? Potret Buram Akses Kesehatan Publik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.