Haji 2024

Kisah Rahmat, Petugas Haji Difabel Layani Tamu Allah Sepenuh Hati

Baginya, kondisi fisik tidak menghalangi langkahnya beraktivitas sebagai Petugas Haji bagian akomodasi, melayani setiap kedatangan tamu Allah

|
Editor: mahyuddin
Handover
Petugas Haji Rahmat 

TRIBUNPALU.COM - Keterbatasan bukan halangan bagi Rahmat untuk maksimal melayani duyufurahman (Tamu Allah).

Meski tangan kirinya difabel (different ability), Rahmat tak pernah merasakan itu adalah kekurangan.

Baginya, kondisi fisik tidak menghalangi langkahnya beraktivitas sebagai Petugas Haji bagian akomodasi, melayani setiap kedatangan tamu Allah ke tanah suci Makkah.

Seperti yang dilakukannya pada minggu (2/6/2024) pagi.

Rahmat menyambut Jemaah Haji dari Tasikmalaya yang baru datang.

Dengan senyum ramah, Rahmat tersenyum menerima kedatangan jemaah di lift.

"Bapak ibu silakan. Di kamar berapa," kata Rahmat sambil mengecek kartu identitas jemaah dan mengecek satu per satu kamar dan keperluan jemaah.

Baca juga: Sepekan, 61 WNI Tertangkap di Arab Saudi karena Pakai Visa Ziarah untuk Haji, 37 Asal Makassar

ASN Kemenag Lampung Barat itu mendatangi deretan koper jemaah kemudian mengecek lalu membawanya ke kamar jemaah.

Tangannya yang difabel mengatur agar koper jemaah yang dibawanya tak terjatuh.

" Saya merasa tidak cacat Apa yg dilakukan orang lain saya bisa," kata Rahmat.

"Kalau orang bisa mikul barang 20 kg saya juga biaa meski bertahap 10 kg an dua kali," ujarnya menambahkan.

Rahmat bahkan juga mengatakan ia bisa mengendarai berbagai kendaraan dengan normal.

"Kalau orang lain bisa naik sepeda, naik sepeda motor, sampai menyetir mobil saya bisa," ceritanya.

Apalagi untuk menjadi pelayan tamu Allah, Rahmat menyatakan dirinya sangat siap.

"Saya kira semua orang ingin bercita-cita berkhidmat melayani duyufurrahman," kata Rahmat.

Cekatan Tepis Keraguan

Petugas Haji Rahmat 2
Petugas Haji Rahmat

Rupanya kecekatan Rahmat melayani Jemaah Haji adalah bagian dari caranya menepis keraguan sebagian orang akan kemampuannya.

Rahmad yang sejak 2021 bertugas sebagai staf Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kabupaten Lampung Barat, sudah kerapkali bertugas melayani keberangkatan Jemaah Haji melalui embarkasi setempat.

Rahmat pernah berniat berangkat melalui jalur kloter dari daerahnya.

Namun, ia sempat mendengar ada yang meragukan keterbatasan fisiknya yang difabel apakah bisa melayani jemaah langsung di kloter.

"Saya sempat dengar ada yang meragukan kemampuan saya, kalau yang melayani jemaah bahaimana karena kondisi saya ini," katanya.

Baca juga: Kondisi Kesehatan Menurun, 2 Jemaah Calon Haji Asal Tolitoli Dirawat RSUD Anutapura Palu

Hingga akhirnya, Rahmat membaca peluang menjadi petugas haji non kloter di Petugas penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi.

"Saya berpikir, bagaimana biar bisa melayani jemaah tak langsung di kloter. Saya daftar lah PPIH non kloter," kata Rahmat.

Singkat cerita, Rahmat lolos dan mengikuti Bimbingan Teknis PPIH di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta Timur hingga ditempatkan di Daker Makkah Sektor 10.

Terakhir, Rahmat berpesan pada sesama teman difabel.

Menurutnya, tidak ada larangan kesetaraan difabel, bahkan pemerintah mendorong kesamaan kaum ini sebagaimana layaknya orang kebanyakan.

"Yakinlah ada kelejihan di balik kekurangan kita. Orang lain boleh terlihat sempurn, tapi saya yakin ada kekurangan, Nah tinggal kita munculkan kelebihan kita ini. Yakin kita bisa," ucap Rahmat.(*)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved