Banjir Poso

Proses Ulangan Pelajar SDN 1 dan SDN 3 Meko Poso Terpaksa Diliburkan Akibat Banjir

Aktivitas sekolah di Desa Meko, Kecamatan Pamona Barat, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah sempat lumpuh akibat banjir yang menerjang wilayah tersebut pa

Editor: Haqir Muhakir
Handover
Banjir kembali menerjang wilayah Kabupaten Poso, kali ini terjadi di Desa Meko, Kecamatan Pamona Barat, Poso, Sulawesi Tengah. 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Syahril

TRIBUNPALU.COM, POSO - Aktivitas sekolah di Desa Meko, Kecamatan Pamona Barat, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah sempat lumpuh akibat banjir yang menerjang wilayah tersebut pada Selasa (4/6/2024) pagi.

Total ada dua sekolah yang terdampak banjir di wilayah itu yakni SDN 1 dan SDN 3 Meko, dua sekolah ini disebut menjadi sasaran banjir.

"Kemudian SDN  dan SDN 3 itu jelas tidak bisa (beraktivitas) pak, karena dua SD ini selalu kena sasaran banjir," ujar Kepala Desa Meko, Fictor Bole kepada TribunPalu.com.

Dirinya menginformasikan bahwa saat ini dua sekolah tersebut sedang melaksanakan ujian.

Baca juga: Jagung dan Biji Coklat Warga di Desa Meko Poso Terbawa Banjir, Sejumlah Petani Telan Kerugian

Selain itu aktivitas pelayanan publik di kantor desa juga sempat diliburkan, lantaran kantor desa ikut tergenang banjir.

Banjir kali ini akibat meluapnya Sungai Meko seusai hujan dengan intensitas cukup tinggi mengguyur wilayah tersebut sejak Senin (3/6/2024) malam.

Sekitar pukul 06.45 Wita pada Selasa (4/6/2024) pagi luapan Sungai Meko merendam ratusan rumah warga di Desa Meko.

Laporan masuk ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Poso sekitar pukul 08.00 Wita Selasa 4 Juni 2024 pagi.

Data BPBD Poso banjir ini terjadi akibat curah hujan dengan intensitas cukup tinggi yang mengguyur wilayah Pamona Barat sejak Senin (3/6/2024) malam. 

Baca juga: Akibat Banjir, Pasokan Air Bersih di Desa Meko Poso Sempat Terhenti

"Mengakibatkan meluapnya Sungai Meko dan merendam rumah warga, fasilitas pemerintahan, dan fasilitas peribadatan," sebut pegawai BPBD Poso Muhammad Ruum dalam laporannya kepada TribunPalu.com. 

Sedikitnya 172 rumah warga tergenang. Adapun fasilitas umum yang terendam di antaranya, 1 unit Sekolah Dasar (SD), 1 unit Taman Kanak-kanak (TK), kantor kecamatan, kantor desa, 1 unit gereja, 1 unit masjid. "Untuk rumah warga yang terendam saat ini masih dilakukan pendataan," kata Muhammad Ruum.

Tidak ada korban jiwa dari kejadian tersebut, pengungsi juga dilaporkan nihil.

Pihak BPBD Poso sendiri langsung melakukan asesmen dan berkoordinasi dengan pemerintah setempat.

Situasi terakhir di lokasi kejadian, hujan sudah mereda tetapi banjir masih menggenangi rumah warga. 

"Adapun kebutuhan mendesak yaitu normalisasi Sungai Meko dan pembuatan tanggul sungai," papar Muhammad Ruum. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved