Jamaah Islamiyah Bubar

JI Bubar! Pelarian Sabarno Berakhir, Ngaku Nonton Drama Ertugrul Demi Hindari Kejaran Densus

Pelarian panjang Sabarno berakhir usai Jamaah Islamiyah (JI) atau Al Jamaah Al Islamiyah resmi membubarkan diri.

|
Tribunnews.com/Setya Krisna Sumarga
Sabarno alias Pak Sabar alias Amali merupakan pemimpin divisi Jamaah Islamiyah yang dicari-cari Densus 88 Antiteror. 

Susilo merupakan pengontrak rumah, dan saat kejadian bekerja mengurus ternak di Ponpesn Al Kahfi Mojosongo. 

Sehari-harinya sebelum penggerebekan, Susilo tinggal Bersama Putri Munawaroh, istrinya yang tengah hamil. 

Penampilan dan pergaulannya normal seperti kebanyakan warga setempat. Ia juga berinteraksi biasa saja dalam urusan-urusan sosial dengan tetangga sekitar. 

Kembali ke kisah Sabarno, sesudah lulus dari Darusy Syahadah, ia aktif di jamaah dan menjalani aneka peran dan misi gerakan. 

Ia pernah dikirim kursus singkat ke wilayah Moro atau MILF di Mindanao. Lalu terjun ke konflik Ambon, dan paling jauh, diberangkatkan ke Suriah. 

Di Mindanao, Sabarno belajar selama empat bulan saat pecah perang total antara pasukan MILF dan militer Filipina. 

Kamp Abubakar, lokasi pelatihan militer para jihadis dari Indonesia saat itu sudah hancur lebur diserbu tentara. 

Sabarno dan sejumlah orang asal Indonesia, menjalani kursus di hutan Mindanao di tempat seadanya. 

Setelah selesai, Sabarno pulang lewat Malaysia. Kepulangannya tertunda-tunda karena apparat keamanan Indonesia memperkuat perbatasan. 

Akhirnya ia bisa masuk ewat jalur tikus, dan melanjutkan aktivitasnya di JI, termasuk misi khusus JI ke Suriah.

Hingga akhirnya, toliahnya terendus dan anakbuahnya pun ditangkapi 10 tahun lalu. Sabarno bergegas memboyong keluarganya lari dari tempat tinggalnya di Karanganyar, Jateng.

Pertama ia menyelamatkan diri ke sebuah tempat di Sragen, Jateng. Ia sempat berdagang ban bekas, jualan tahu bakso, dan bekerja apa saja untuk bertahan hidup. 

Tak lama di Sragen, ia hijrah ke sebuah daerah di Kalimantan. Di sana cukup lama dan berjualan bakso.  Kata Sabarno usaha jualan baksonya cukup berhasil.

Setelah lama di Kalimantan, Sabarno kembali masuk ke Jawa sampai terakhir ia berpindah-pindah di seputaran Bekasi hingga Cikarang. 

Selama dalam pelarian itu, Sabarno sudah tidak pernah lagi berhubungan dengan jamaah lain terkait kegiatan organisasi. 

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved