Komunitas Kota Palu

Pengabdian Masyarakat, Mahasiswa dan Dosen Untad Edukasi Petani Sigi Hasilkan Sayuran Bebas Kimia

Mahasiswa dan akademisi yang terlibat dalam kegiatan tersebut mengedukasi warga cara membuat pestisida rasional dan biofungisida Trichoderma.

Penulis: Citizen Reporter | Editor: mahyuddin
Handover
Fakultas Pertanian Universitas Tadulako mengedukasi kelompok tani Dusun Bulupountu Jaya, Desa Sidera, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, teknologi pengembangan pupuk organik dan perbaikan manajemen.  

TRIBUNPALU.COM, PALU - Pengabdian Masyarakat Universitas Tadulako mengedukasi kelompok tani Dusun Bulupountu Jaya, Desa Sidera, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, teknologi pengembangan pupuk organik dan perbaikan manajemen. 

Kegiatan dalam rangka pengabdian kepada masyarakat itu dipimpin Burhanuddin Haji Nasir dari Program Studi Agroteknologi.

Beranggotakan Dance Tangkesalu dari Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian.

Prof Novalina Serdiati dari Program Studi Sumberdaya Akuatik Fakultas Peternakan dan Perikanan.

Dan Prof Sri Anjar Lasmini dari Program Studi Agroteknologi.

Dalam praktiknya, mahasiswa dan akademisi yang terlibat dalam kegiatan tersebut mengedukasi warga cara membuat Pestisida rasional (pestisida botani), dan biofungisida Trichoderma.

Baca juga: Pemkot dan Unismuh Palu Sepakati Kerjasama Bidang Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian

Selain itu ada juga pelatihan pengembangan pupuk hayati (PGPR) dan demplot teknologi.

Terdapat tiga jenis tumbuhan yang dibuat menjadi insektisida botani yaitu tumbuhan vitex (Vitex negundo L), biduri (Callotropis gigantea L.) dan kirinyuh (Cromolaena odorata L),

Sedangkan biofungisida yang dikembangkan adalah Trichoderma cair, serta pupuk hayati yang dibuat berupa PGPR akar bambu.

Hasil demplot penerapan teknologi menunjukkan aplikasi pestisida biorasional dapat menekan intensitas serangan hama dan penyakit pada tanaman sayuran.

"Kami mendampingi kelompok tani menyediakan pestisida biorasional berbahan baku sumberdaya lokal dan perbaikan manajemen kelompok tani agar dapat berperan secara optimal dalam meningkatkan kesejahteraan mereka," jelas Burhanuddin Haji Nasir melalui rilisnya, Rabu (24/7/2024).

Dia menjelaskan, budidaya tanaman sayuran di Unit Permukiman Transmigrasi (UPT)  Lembah Palu Sulawesi Tengah sudah berlangsung lama.

Namun belum dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraannya, karena berbagai permasalahan.

Baca juga: Wali Kota Palu Apresiasi dan Dukung Karya Kreatif dari Mahasiswa Fakultas Ekonomi Untad

Di antaranya rendahnya produktivitas usaha tani yang dihasilkan karena diusahakan di lahan kering,  adanya serangan hama dan penyakit tanaman, sulitnya mendapatkan pupuk anorganik dan pestisida yang diperlukan selama berusaha tani.

"Penggunaan ekstrak tumbuhan sebagai insektisida botani dan biofungisida trichoderma dapat menurunkan intensitas serangan hama dan penyakit pada tanaman sayuran, sehingga dapat digunakan sebagai alternatif pengganti pestisida kimia sintetis," papar Burhanuddin Haji Nasir.

Kegiatan tersebut juga dihadiri Kepala LPPM Untad Lukman dan Dekan Fakultas Pertanian Untad Prof Muhardi.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved