Angkatan Muda Muhammadiyah Sulteng Gelar Kajian Ramadan dan Bagi Sembako di Talise Palu

TRIBUNPALU.COM - Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Sulawesi Tengah menggelar Kajian Ramadan bertajuk “Hikmah Ramadan: Menakar Nilai Spiritual dan Nilai Sosial”.

Kegiatan itu dirangkaikan Bakti Sosial dengan membagikan paket sembako kepada masyarakat kurang mampu di Kelurahan Talise Kota Palu.

Narasumber pengajian adalah Prof Dr Muhammad Khairil, anggota Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Tengah yang juga merupakan seorang akademisi dari Universitas Tadulako.

Pengajian itu diikuti sejumlah anggota PW Pemuda Muhammadiyah Sulteng, PW Nasyiatul Aisyiyah Sulteng, DPD IMM Sulteng, PW IPM Sulteng, serta masyarakat Kelurahan Talise. 

Baca juga: WALHI Sulteng Ungkap Dampak Kesehatan bagi Masyarakat Sekitar Industri akibat PLTU Captive

Kegiatan diawali dengan pembukaan secara resmi dan dilanjutkan dengan pembagian secara simbolis kepada perwakilan penerima manfaat, kemudian dilanjutkan dengan pengajian hingga buka puasa bersama.

Lurah Talise Mohammad Iqbal dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada AMM Sulteng.

Karena kegiatan seperti itu sangat bermanfaat khususnya bagi masyarakat yang kurang mampu dan ia berharap kegiatan ini berjalan lancar serta mendapatkan ridho dari Allah SWT.

“Kami sangat mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan oleh Angkatan Muda Muhammadiyah Sulawesi Tengah, kegiatan seperti ini sangat bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan. Sehingga kami berharap semoga kegiatan ini berjalan lancar dan mendapat ridho dari Allah.” kata Iqbal.

Sasaran penerima paket sembako adalah masyarakat Kelurahan Talise yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS)

Ketua PW Nasyiatul Aisyiyah Sulawesi Tengah Rifka Yunita mengatakan, target penerima manfaat awalnya 50 orang.

Namun, data yang diterima dari kelurahan hanya berjumlah 30 orang.

Sehingga penerima manfaat diminta untuk mengikuti pengajian dan disiapkan takjil makanan untuk buka puasa bersama. 

“Target kami adalah masyarakat yang terdaftar dalam DTKS yang awalnya berjumlah 50 orang, tetapi karena data dari kelurahan hanya 30 orang, maka kami siapkan takjil makanan untuk buka puasa bersama mereka setelah mengikuti pengajian,” Jelas Rifka.

Baca juga: Kapan Hari Raya Idulfitri 2025 Menurut Pemerintah, Muhammadiyah, NU dan BRIN? Cek Tanggalnya

Ketua PW Pemuda Muhammadiyah Sulteng Umar Hannase dalam sambutannya menyebutkan, kegiatan itu sengaja dilaksanakan di tingkat kelurahan untuk bertemu langsung dengan masyarakat.

Kegiatan itu sekaligus menepis asumsi bahwa Muhammadiyah terlalu eksklusif dalam berdakwah, hanya di kalangan atas saja.

“Kami berharap dengan adanya kegiatan ini, bisa menepis asumsi-asumsi bahwa Muhammadiyah dakwahnya eksklusif di kalangan atas saja," tutur Umar.(*)