Intelek dan Religius, Masyarakat Sulteng Makin Terpikat Menangkan Anwar-Reny

TRIBUNPALU.COM - Calon Gubernur (Cagub) Anwar Hafid dikenal dengan perpaduan antara intelektualitas dan nilai-nilai religius, semakin memperkuat posisinya di hati masyarakat Sulawesi Tengah (Sulteng).

Kepiawaian Anwar Hafid dalam memimpin serta integritas moral yang dipegang teguh membuatnya mendapatkan tempat istimewa di hati rakyat.

"Melihat karakter beliau dari segi intelektual dari segi agama kan beliau tidak diragukan lagi," ucap Imam Besar Masjid Tsamaratul Ukhuwah Tojo Una Una, Kamarudin Hasyim, Sabtu (27/7/2024).

Sejalan dengan pernyataan Kamarudin, perpaduan intelektualitas dan nilai religius sesuai dengan pokok bahasan Anwar Hafid didisertasinya ketika menempuh pendidikan di Sekolah Pascasarjana Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).

Baca juga: Kinerja Terbukti, Anwar Hafid Berhasil Bawa Banyak Pembangunan untuk Desa-desa di Sulteng

Diketahui judul disertasi Anwar Hafid yakni 'Penerapan Nilai-Nilai Religius dan Kearifan Lokal dalam Kepemimpinan Pemerintahan di Kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi Tengah’.

Secara singkat, Anwar Hafid menuturkan sebuah birokrasi harus berlandaskan kepemimpinan yang tidak jauh dari nilai-nilai religi seperti siddiq, amanah, tabligh, dan fathonah.

Sehingga agama tidak hanya dahir sebagai ritualitas pada individu tetapi juga memiliki dampak yang jauh lebih luas yakni meningkatkan performa penyelenggaraan pemerintahan.

Kamarudin menyatakan, bahwa Anwar Hafid adalah pemimpin yang menomor satu kan agama.

Anwar afid dalam pandangannya adalah sosok pemimpin yang memajukan sebuah pemerintahan dari nafas religisitas masyarakatnya.

Baca juga: Pemimpin Idaman Sulteng, Anwar Hafid Doktor Pemerintahan Pembangunan Desa

"Iya, saya milih pak Anwar, cocok jadi Gubernur Sulteng, beliau nomor satu kan agama dulu, memimpin lewat memajukan umat," ungkap Kamarudin.

Demikian pula dengan nilai-nilai kearifan lokal yang saling menguatkan dan mempersatukan sebagai modal awal membangun kabupaten Morowali saat itu.

Nilai kearifan lokal kemudian tidak hanya dipakai di dalam masyarakat tetapi juga diadopsi di dalam dunia pemerintahan di Kabupaten Morowali.

Tepe Asa Moroso merupakan salah satu semboyan atau nilai kearifan lokal yang sering digunakan oleh masyarakat Kabupaten Morowali.

Tepe Asa Moroso adalah Bersatu dengan erat atau Bersatu untuk kuat.

Sehingga kemudian, dalam programnya di masa pencalonan Gubernur ini, Anwar Hafid mencanangkan program Berani Berkah.

Program ini mencakup Sulteng Mengaji dan Sulteng Berjamaah, dua inisiasi yang digagas agar segala usaha-usaha yang dijalankan warga Sulteng mendapat keberkahan dari Yang Maha Kuasa. (*)