“Apalagi, isi buku memang sangat familiar dengan para siswa, soal musibah yang terjadi enam tahun lalu pada bulan ini. Saya kira para siswa akan tertarik membacanya, tanpa mendengarkan cerita dari mulut ke mulut tentang bencana dahsyat itu,” kata Tasman Banto.
Masih tentang minat baca, menurutnya, untuk meningkatkan sumber daya manusia salah satunya adalah melalui bacaan.
Belajar dari negara-negara maju, umumnya memiliki masyarakat yang tinggi minat bacanya.
Baca juga: Fraksi Nasdem dan Gerindra Kontrol Pucuk Pimpinan DPRD Morowali
Salah satunya Jepang, negara di Asia yang berkembang pesat ilmu teknologinya karena masyarakatnya memiliki minat baca yang tinggi.
“Kita harus belajar dari budaya membaca bangsa Jepang. Di sana sekolah memaksa siswanya membaca untuk menamatkan sejumlah buku selama duduk di bangku sekolah. Kita di sekolah bisa juga mendorong siswa lebih membaca buku. Siapa yang paling banyak membaca buku selama setahun misalnya, sekolah bisa memberikan reward. Sehingga siswa bisa saling berpacu membaca buku,” ucap Tasman Banto. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.