Kesehatan Hewan
Penyakit Hewan Menular, Leptospirosis Dapat Rusak Hati dan Ginjal Manusia
Penyakit ini dapat menular melalui kontak langsung dengan air, tanah, atau makanan yang terkontaminasi urin hewan, terutama tikus.
TRIBUNPALU.COM - Leptospirosis, sebuah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Leptospira.
Penyakit ini dapat menular melalui kontak langsung dengan air, tanah, atau makanan yang terkontaminasi urin hewan, terutama tikus.
Penyebab utama infeksi leptospirosis adalah bakteri Leptospira, yang umumnya ditemukan dalam urin hewan yang terinfeksi.
Baca juga: Klinik Rutan Bagikan Makanan Tambahan Untuk Kelompok Rentan Lansia
Beberapa hewan yang paling sering terkait dengan penyebaran leptospirosis antara lain:
Tikus: Tikus adalah pembawa utama bakteri Leptospira. Urin tikus dapat mencemari tanah, air, dan makanan, sehingga menjadi sumber infeksi bagi manusia.
Hewan Peliharaan: Anjing dan kucing juga dapat terinfeksi leptospirosis dan menularkannya kepada manusia. Anjing, terutama, adalah hewan yang paling sering terinfeksi dan dapat menunjukkan gejala penyakit.
Hewan Ternak: Sapi, babi, dan kambing juga dapat terinfeksi leptospirosis. Mereka dapat menularkan penyakit ini melalui urin mereka, terutama di daerah peternakan.
Hewan Liar: Beberapa hewan liar seperti musang, raccoon, dan serigala juga dapat menjadi pembawa bakteri ini. Mereka dapat berkontribusi pada penyebaran leptospirosis, terutama di area yang dekat dengan habitat liar.
Baca juga: Dandim Luwuk Banggai Tanam Mangrove di Pantai Sinorang
Hewan Buruan: Dalam beberapa kasus, hewan buruan seperti rusa juga dapat terinfeksi dan menjadi sumber penyebaran penyakit.
Penularan kepada manusia terjadi ketika seseorang melakukan kontak langsung dengan air, tanah, atau makanan yang terkontaminasi urin hewan yang terinfeksi.
Hal ini sering terjadi di daerah dengan sanitasi yang buruk, terutama setelah hujan deras ketika air limpasan dapat mencampur dengan urin hewan.
Oleh karena itu, menjaga kebersihan lingkungan dan menghindari kontak dengan potensi sumber infeksi sangat penting untuk mencegah penyebaran leptospirosis.
Menurut data Kementerian Kesehatan, terdapat peningkatan kasus leptospirosis pada musim hujan, di mana genangan air dapat menjadi tempat berkembang biaknya bakteri ini.
Baca juga: Pangdam XIII/Merdeka Resmikan Asrama Korem 132/Tadulako, Kesejahteraan Prajurit Jadi Prioritas Utama
Gejala awal penyakit ini mirip dengan flu, seperti demam tinggi, sakit kepala, dan nyeri otot.
Jika tidak diobati, leptospirosis dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk kerusakan hati dan ginjal. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.