Identitas Digital dan Tantangan Generasi Z: Pesan Nur Thamzil di KPID Fest 2024

-

Namun, teknologi ini juga mampu memberikan penalti otomatis pada akun-akun yang menyebarkan konten negatif seperti hoaks, kekerasan, atau bullying. 

Penalti tersebut dapat berupa penurunan pendapatan hingga penghapusan akun.  

“Oleh karena itu, penting bagi kita untuk bertanya pada diri sendiri sebelum membagikan konten: Apakah konten ini bermanfaat? Jika ada keraguan, itu tanda ada masalah pada konten tersebut,” tegas Nur Thamzil Tahir.  

Dalam kesempatan itu, Nur Thamzil juga mengingatkan pentingnya membedakan antara fakta, opini, kebutuhan, dan keinginan. 

Baca juga: Usai Temui Cudi, Anwar-Reny Minta Waktu Bertemu Ahmad Ali-Karim

Mengacu pada teori Abraham Maslow, ia mencontohkan jarak antara kebutuhan seseorang dengan keinginan yang tidak realistis sebagai sumber masalah.  

“Misalnya, kebutuhanmu hanyalah ponsel untuk belajar dan berkomunikasi, tetapi keinginanmu adalah iPhone terbaru. Jika kondisi finansial tidak memungkinkan, ini akan menjadi masalah. Keinginan seperti ini biasanya hanya bersifat visual, untuk terlihat keren di mata orang lain,” jelas Nur Thamzil Tahir.  

Di akhir paparannya, Nur Thamzil menegaskan bahwa generasi muda memiliki potensi besar untuk menciptakan konten positif. 

Baca juga: Pemateri KPID Sulteng Fest, Hary Azis, Ajak Pelajar Aktif Memilih Tayangan Televisi

Namun, potensi ini harus diiringi tanggung jawab yang besar pula.  

“Jadilah generasi yang membawa manfaat. Gunakan teknologi untuk menambah pengetahuan dan menyebarkan hal-hal positif. Identitas digital kalian adalah cerminan dari siapa diri kalian sebenarnya,” ujarnya.

Acara ini menjadi momentum penting untuk mendorong pelajar dan mahasiswa Kota Palu memahami peran besar mereka dalam menciptakan ruang digital yang lebih sehat dan bermanfaat bagi masyarakat. (*)