Uang Palsu di Sulteng

Warga Parigi Moutong Sulteng Curhat di Medsos Usai Tarik Uang Diduga Palsu dari ATM

Akun itu memperlihatkan video curhatan seorang wanita yang menemukan uang diduga palsu pecahan Rp 100 ribu.

Editor: mahyuddin
handover/tangkapan layar
Akun Facebook Poppy Makaramah memperlihatkan video curhatan seorang wanita yang menemukan uang diduga palsu pecahan Rp 100 ribu. 

TRIBUNPALU.COM, PALU - Warga Sulawesi Tengah ramai-ramai melaporkan temuan uang palsu di media sosial.

Di antaranya akun Facebook Poppy Makaramah.

Akun itu memperlihatkan video curhatan seorang wanita yang menemukan uang diduga palsu pecahan Rp 100 ribu.

Ironisnya, uang itu diperoleh sang pemilik video dari Anjungan Tunai Mandiri (ATM), Kecamatan Parigi, Kabupaten Parigi Moutong.

Baca juga: Polda Sulteng Imbau Warga Laporkan Temuan Uang Palsu ke Kepolisian

Pemilik video menduga uang itu palsu karena bagian sudut uang dipegangnya terbelah.

"Katanya uang palsu itu bagian pinggirnya seperti ini," kata pemilik video sembari memperlihatkan bagian sudut uang yang terbelah.

"Bayangkan uang ini saya cabut dari ATM," tuturnya dikutip TribunPalu.com, Senin (23/12/2024).

Sebelumnya, temuan uang palsu juga diunggah akun Facebook Sri Wahyuni Wahid.

Akun itu mengunggah video temuan uang palsu di Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali.

Baca juga: Peredaran Uang Palsu Rambah Sulteng, Warga Donggala, Morowali dan Kota Palu Jadi Korban

Dalam videonya itu, Sri Wahyuni Wahid memperlihatkan uang palsu pecahan Rp 100 ribu dua lembar.

Temuan uang palsu di Kabupaten Donggala juga dilaporkan akun Facebook Mahfud Al Khaery.

Menariknya, uang palsu diunggah akun tersebut bukan pecahan Rp 50 ribu maupun Rp 100 ribu, melainkan Rp 5 ribu.

Penjelasan Bank Indonesia

Bank Indonesia (BI) menjamin mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) aman dari uang palsu.

Itu karena di dalam mesin ATM terdapat sensor manusia dan kontrol sensor pada mesin.

Uang palsu yang dimasukkan ke mesin ATM automatis tertolak. 

Diketahui saat ini uang palsu menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat.

Itu setelah polisi membongkar pabrik uang palsu di gedung perpustakaan UIN Alauddin Makassar (UINAM).

Tak hanya itu kepala perpustakaan UINAM dan satu staf terlibat dalam sindikat uang palsu ini.

Ada 17 tersangka diringkus polisi di lokasi berbeda.

Yaitu Gowa, Makassar, Wajo, Mamuju Sulbar.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved