Sri Mulyani Sarankan Pendidikan Saham Jadi Bagian Kurikulum SD

Pernyataan Sri Mulyani ini bermula dari tanggapannya terhadap permintaan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar.

Editor: Regina Goldie
TRIBUNNEWS
Menteri Keuangan Sri Mulyani ketika memberi sambutan dalam acara Peresmian Pembukaan Perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2025, Kamis (2/1/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa pendidikan mengenai cara membeli dan menjual saham sebaiknya diajarkan sejak di tingkat Sekolah Dasar (SD).

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Sri Mulyani saat memberikan sambutan dalam acara Peresmian Pembukaan Perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2025, yang berlangsung pada Kamis (2/1/2025). Dalam acara tersebut, Sri Mulyani hadir mewakili Presiden Prabowo Subianto.

Pernyataan Sri Mulyani ini bermula dari tanggapannya terhadap permintaan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar.

Baca juga: Satbrimob Polda Sulteng Raih Predikat Zona Integritas WBK Tahun 2024

Mahendra Siregar meminta dukungan dari berbagai kementerian, lembaga, serta pemangku kepentingan lainnya untuk program pendalaman pasar saham.

Hal itu penting karena menurut Mahendra Siregar jumlah orang yang berpartisipasi di pasar saham masih tergolong kecil.

Sri Mulyani menyatakan bahwa Kementerian Keuangan siap mendukung berbagai ide guna meningkatkan partisipasi kementerian dan lembaga dalam pendidikan pasar saham.

Baca juga: Menteri Nusron Instruksikan Satker Daerah Terus Tingkatkan Layanan untuk Memacu Pertumbuhan Ekonomi

Sri Mulyani kemudian berbagi pengalaman pribadinya tentang bagaimana ia sudah diajarkan cara jual beli saham sejak masih menjadi mahasiswi. 

Ia mengatakan bahwa ia, Mahendra, dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mempelajari soal saham sejak masa kuliah.

Menurut Sri Mulyani, di era sekarang, seharusnya pendidikan mengenai saham tidak lagi baru diajarkan di bangku kuliah.

Namun, pendidikan mengenai saham seharusnya diajarkan sejak SD seperti bagaimana cara melakukan jual belinya.

"Seharusnya ini sudah mulai diajarkan bukan di tingkat mahasiswa lagi, tapi bahkan di tingkat sekolah dasar, sehingga mereka menjadi getting familiar with dengan bursa efek," kata Sri Mulyani.

Baca juga: Ujian Nasional Kembali Digelar pada 2026

Sri Mulyani menekankan bahwa pendidikan saham sejak SD perlu dimasukkan ke kurikulum, sehingga para murid akan terbiasa dengan transaksi jual beli saham.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved