Indonesia Butuh Investasi Rp 13 Ribu Triliun untuk Capai Target Ekonomi Tumbuh 8 Persen

Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani, menekankan investasi sangat penting untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen.

Editor: Regina Goldie
HANDOVER
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani. 

TRIBUNPALU.COM - Pemerintah Indonesia memerlukan investasi sebesar minimal Rp 13.032 triliun pada tahun 2029.

Jumlah tersebut diperkirakan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga mencapai 8 persen, sesuai dengan target yang ditetapkan oleh Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.

Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani, menekankan bahwa investasi sangat penting untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen.

Saat ini, berdasarkan struktur pertumbuhan ekonomi Indonesia, sekitar 53-54 persen kontribusinya berasal dari konsumsi domestik.

"Sedangkan 23-24 persen dari investasi," ujar Rosan di Jakarta, dikutip Kamis (16/1/2025).

Baca juga: BKN Perpanjang Pendaftaran PPPK Tahap 2 Hingga 20 Januari 2025

Selain itu, ucap Rosan Roeslani, kontribusi lainnya datang dari belanja pemerintah sekira 8-9 persen. Sedangkan, net eks kurang lebih mencapai dua persen.

Saat ini, Kementerian Investasi ditargetkan bisa mendatangkan nilai investasi Rp 13.032 triliun.

"Kami diberikan target oleh Bappenas dalam lima tahun ke depan dari tahun 2025 sampai 2029 ini diharapkan mendatangkan investasi kurang lebih Rp 13.032 triliun," tutur Rosan Roeslani.

Target tersebut, menurut Rosan Roeslani, bisa dicapai melalui kolaborasi lintas sektor.

Baca juga: Kue Bulan Semarakan Perayaan Imlek 2025, Simbol Keberuntungan dan Kebahagiaan Keluarga

 Berdasarkan data pemerintah, realisasi investasi di sepuluh tahun, yakni 2014-2024 mencapai Rp9.117,4 triliun.

Realisasi investasi pada periode triwulan IV 2024 sampai Triwulan III 2019 mencapai Rp3.294,3 triliun.

Sementara itu, realisasi investasi pada periode triwulan IV 2019 sampai triwulan III 2024 sebesar Rp5.823,1 triliun. 

Berdasarkan sektornya, realisasi investasi sepuluh tahun terakhir didominasi sektor manufaktur dibandingkan sektor premier maupun tersier. Sementara itu, pertumbuhan rata-rata sektor manufaktur sepuluh tahun terakhir 15,5 persen. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved