Sufmi Dasco: Menteri Tidak Seirama dengan Prabowo, Evaluasi atau Reshuffle?
Namun, Sufmi Dasco Ahmad tidak mengetahui apakah evaluasi yang dilakukan oleh Presiden terhadap menteri tersebut hanya sebatas teguran.
TRIBUNPALU.COM - Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, menyatakan bahwa ia mendapatkan informasi mengenai adanya menteri yang tidak sejalan dengan Presiden Prabowo Subianto.
Namun, Sufmi Dasco Ahmad tidak mengetahui apakah evaluasi yang dilakukan oleh Presiden terhadap menteri tersebut hanya sebatas teguran atau melibatkan Reshuffle.
"Jadi saya dapatkan informasi soal (menteri) yang tidak seirama. Ya saya tidak tahu apakah evaluasinya itu sampai dengan Reshuffle atau cukup dengan teguran, kan presiden mempunyai kebijakan," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (7/2/2025).
Ketua Harian DPP Gerindra itu juga mengungkapkan bahwa ia belum berkomunikasi lebih lanjut dengan Presiden mengenai isu Reshuffle kabinet.
Baca juga: Cadangan Devisa Indonesia Akhir Januari 2025 Capai 156,1 Miliar Dolar AS
Ia menegaskan bahwa Presiden memiliki hak prerogatif untuk melakukan Reshuffle terhadap para menteri.
"Mengenai masalah Reshuffle, masalah kapan waktunya, masalah ada tidak adanya Reshuffle itu adalah hak progresif dan kewenangan dari presiden," ucapnya.
"Dan tentunya kita tidak ingin mendahului, kita tunggu apakah kemudian presiden akan menggunakan haknya dalam evaluasi atau bagaimana," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Presiden RI, Prabowo Subianto berbicara peluang adanya Reshuffle kabinet merah putih pasca lewat 100 hari pemerintahannya. Namun, ia tidak menjawab lugas mengenai hal tersebut.
Baca juga: Polisi Buru Pelaku Vandalisme Adili Jokowi di Yogyakarta, 15 Titik Jadi Target Pengecekan CCTV
Prabowo hanya mengatakan bahwa masyarakat Indonesia menuntut pemerintah untuk bekerja dengan benar dan bersih. Karena itu, dirinya ingin menegakkan hal tersebut.
"Jadi begini kita ingin rakyat menuntut pemerintah yang bersih dan benar yang bekerja dengan benar jadi saya ingin tegakkan itu," ujar Prabowo dalam sesi tanya jawab seusai resepsi harlah ke-102 Nahdlatul Ulama (NU) di Istora Senayan, Jakarta pada Rabu (5/2/2025) malam.
Prabowo mengatakan dirinya akan menyingkirkan bawahannya yang tidak mau bekerja dengan benar kepada masyarakat.
"Kepentingan hanya untuk bangsa rakyat, tidak ada kepentingan lain yang tidak mau bekerja benar benar untuk rakyat ya saya akan singkirkan," jelasnya.
Ketua Umum Partai Gerindra itu pun tidak merinci apakah pernyataan tersebut menandakan adanya Reshuffle kabinet dalam waktu dekat. Dia hanya sempat mengeluarkan kelakar saat menutup pernyataannya. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Penampilan Tarian Pacu Jalur Gemparkan Istana, Presiden Prabowo Tertawa dan Ikut Bergoyang |
![]() |
---|
Mensos Targetkan 159 Sekolah Rakyat Beroperasi Tahun Ini |
![]() |
---|
Pemkab Parigi Moutong Siapkan Lima Lokasi Program Makan Bergizi Gratis Presiden Prabowo |
![]() |
---|
Panduan Mencairkan Bantuan Insentif Guru BIG 2025 bagi Guru Formal non-ASN |
![]() |
---|
Siapa Letjen TNI Tandyo Budi Revita? Kini Resmi Jabat Wakil Panglima TNI |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.