Suara Pembaca
Kejanggalan di SMPN 7 Palu Mencuat, Ada Rekayasa SK Honorer dan Permintaan Sumbangan Penerima PIP
Wali murid yang tergabung dalam Komite SMPN 7 Palu juga mengungkap dugaan rekayasa data yang dilakukan Rahmawati.
Penulis: Supriyanto | Editor: mahyuddin
"Tidak ada pak. Bapak harus perjelas itu permintaan sumbangan untuk siapa. Kalau pun ada, pada masa Pak Salahuddin (Ketua Komite Sekolah periode sebelumnya)," kata Rahmawati yang baru dua tahun bertugas di sekolah tersebut.
Rahmawati juga memanggil Bendahara Dana Bos sekolah guna menjelaskan persoalan penggunaan dana.
"Ruangan saya dipugar Desember 2024 akhir. Saya minta dipugar sekaitan dengan kebutuhan penerimaan tamu. Dulu ruangan saya sempit jadi kalau mau rapat setengah mati," jelas Rahmawati.
Menurutnya, fasilitas sekolah yang belum diperbaiki tetap dianggarkan tahun ini.
"Kami sudah diperiksa Dinas Pendidikan dan Inspektorat terkait penggunaan dana Bos. Di kedua instansi itu kami aman," kata Rahmawati.
Baca juga: Kemendikdasmen terapkan Ijazah Elektronik dan Cetak Mandiri untuk Sekolah Mulai 2025, Ini Tujuannya
Terkait dengan penurunan honorer, Rahmawati berkilah, sekolahnya memiliki kebijakan.
"Dalam perjanjian kerja kami sudah sampaikan honorer. Itu juga sudah tercantum dalam rencana kegiatan dan anggaran sekolah," ucap Rahmawati.
Pengelola Dapodik SMPN 7 Palu juga memastikan bahwa dugaan menipulasi SK honorer itu tidak mungkin terjadi.
"Dapodik itu by sistem sehingga tidak mungkin dimanipulasi. Mungkin karena mereka tidak tahu jadi kami dianggap manipulasi," ucap Rahmawati.(*)
Berlibur ke Togean Menikmati Surga Tersembunyi di Garis Khatulistiwa |
![]() |
---|
Pria Pakai KTP Palu dan KTA TNI Tipu Warga di Manado, Ternyata Korban Lebih dari Satu Orang |
![]() |
---|
Pegawai Untad Protes Kebijakan Rektor Soal Pemotongan Remunerasi, Begini Tanggapan Kampus |
![]() |
---|
Warga Curhat Soal Buntu di Kantor Pertanahan Palu, BPN: Kami Sudah Balas Suratnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.