Nusron Wahid Sebut Seruan Tarik Uang dari Bank Sebagai Tindakan Subversif

Diketahui, BP Danantara akan bertanggung jawab dalam mengelola penghematan anggaran dari Kementerian/Lembaga serta dividen dari BUMN.

Editor: Regina Goldie
Tangkap Layar YouTube Sekretariat Presiden
DANANTARA - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid merespons soal hebohnya ajakan agar publik menarik uang dari bank-bank negara seiring dengan bakal diluncurkannya BP Danantara. 

TRIBUNPALU.COM - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, memberikan tanggapan terkait viralnya ajakan untuk menarik uang dari bank-bank negara menjelang peluncuran BP Danantara.

Dia menilai, pihak yang mengeluarkan ajakan tersebut adalah orang yang sedang stres.

Diketahui, BP Danantara akan bertanggung jawab dalam mengelola penghematan anggaran dari Kementerian/Lembaga serta dividen dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Nusron Wahid menambahkan, bahwa pemerintahan di bawah Prabowo Subianto mendapatkan dukungan yang kuat dari parlemen dan masyarakat.

"Enggak ada krisis ekonomi, nggak ada krisis keuangan, tiba-tiba membuat instruksi dan kampanye menarik duit dari bank. Iya kan? Ini kalau nggak orang stres, dan dalam rangka ini mendelegitimasi pemerintah, untuk apa ini?" kata Nusron Wahid di kantornya, Jumat (21/2/2025).

Baca juga: Kemenag Salurkan Kurma Hibah dari Arab Saudi Jelang Ramadan

Dia menilai bahwa seruan tersebut masuk kategori tindakan subversif ekonomi.

"Enggak ada momentum apa-apa. Momentum krisis nggak ada. Iya kan? Kalau 98, momentum krisis banyak. Ini momentumnya apa? Nggak ada momentumnya," kata Nusron Wahid.

Menurut Nusron Wahid, kondisi makro ekonomi Indonesia saat ini cukup solid, yang dapat dilihat dari inflasi yang rendah dan cadangan devisa yang kuat.

Nusron Wahid juga menegaskan bahwa seruan tersebut merupakan upaya dari oknum tertentu untuk mendiskreditkan pemerintah.

"Dia takut ini, kalau negara kuat, ini ada pihak-pihak tertentu mau coba untuk melakukan delegitimasi itu. Nah, ini perlu kita waspadai, nggak boleh. Kan yang diserang tidak hanya sertifikat saja. Ini mohon maaf kata, adalah upaya-upaya dari pihak-pihak tertentu yang stres," kata dia

"Stres menghadapi kuatnya pemerintahan sekarang karena pemerintahan yang kuat sekarang ini, dukungan parlemen kuat, dukungan rakyat kuat, kepuasan publik banyak," tandas Nusron.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto akan meluncurkan lembaga baru yakni badan pengelola investasi baru Indonesia, yaitu Daya Anagata Nusantara (Danantara). Lembaga tersebut akan diluncurkan pada 24 Februari 2025 mendatang.

Baca juga: Tampilan Gubernur Sulteng Anwar Hafid dan Bupati Poso Kenakan Seragam Loreng di Akmil Magelang

Hal ini disampaikan Prabowo pada Kamis saat berbicara sebagai keynote speaker di forum internasional World Government Summit secara daring, pada Kamis  (13/2/2025).

"Lebih jauh lagi, kami tengah mempersiapkan peluncuran Danantara Indonesia, sovereign wealth fund terbaru kami, yang menurut evaluasi awal kami akan mengelola lebih dari 900 miliar dolar AS aset dalam pengelolaan (AUM),” ujar Prabowo.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved