Sulteng Hari Ini

Program Berani Bebas Pajak Dimulai, Wajib Pajak Tetap Harus Lunasi Tunggakan Tahun Berjalan

Komponen lain seperti biaya administrasi dari Kepolisian (penerbitan STNK dan BPKB) serta iuran Jasa Raharja.

|
Penulis: Zulfadli | Editor: Regina Goldie
ZULFADLI/TRIBUNPALU.COM
PEMUTIHAN PAJAK KENDARAAN MOTOR - Kepala UPT Pendapatan Daerah Wilayah 1 Kota Palu, Yudhiansyah Latjinala, menegaskan bahwa, pemutihan pajak kendaraan bermotor yang mulai berlaku hari ini, Senin (14/4/2025), tidak menghapus seluruh kewajiban pajak secara total. 

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Zulfadli

TRIBUNPALU.COM, PALU - Kepala UPT Pendapatan Daerah Wilayah 1 Kota Palu, Yudhiansyah Latjinala, menegaskan bahwa, pemutihan pajak kendaraan bermotor yang mulai berlaku hari ini, Senin (14/4/2025), tidak menghapus seluruh kewajiban pajak secara total.

“Yang dihapus adalah tunggakan pokok dan denda pajak kendaraan bermotor untuk tahun 2024 ke bawah. Tapi untuk tahun berjalan, pajaknya tetap dibayar,” jelas Yudhiansyah saat ditemui di Kantor Samsat Palu, Senin (14/4/2025). 

Yudhiansyah Latjinala menambahkan, komponen lain seperti biaya administrasi dari Kepolisian (penerbitan STNK dan BPKB) serta iuran Jasa Raharja juga tidak termasuk dalam pembebasan. 

“Pokok Jasa Raharja tetap wajib dibayar, hanya dendanya saja yang diputihkan. Masyarakat perlu tahu bahwa ini bukan program yang sepenuhnya gratis,” ujar Yudhiansyah Latjinala.

Baca juga: LPS Jamin Simpanan Hingga Rp 2 Miliar per Nasabah, Ini Ketentuannya

Pantauan TribunPalu.com, ratusan warga tampak memadati halaman Kantor Samsat Palu sejak pukul 10.00 WITA. 

Di dalam kantor, seluruh kursi dipenuhi wajib pajak yang ingin mengurus perpanjangan surat kendaraan mereka.

Yudhiansyah menyebut, dibandingkan periode sebelumnya, animo masyarakat kali ini sangat tinggi. 

Dari sekitar 490 ribu kendaraan yang terdaftar di Kota Palu, hanya sekitar 140–150 ribu unit yang aktif membayar pajak.

Baca juga: Cara Mudah Kenali Bank Bermasalah, LPS: Cukup Lihat Stiker di Lokasi

“Artinya, ada sekitar 230 hingga 240 ribu kendaraan yang pajaknya mati. Tadi saya turun langsung ke bagian informasi dan penetapan, ada kendaraan yang sudah menunggak sampai 11 hingga 12 tahun,” ungkapnya.

Mengantisipasi lonjakan, Samsat Palu menambah jumlah petugas serta membuka layanan di berbagai titik seperti Samsat Drive Thru, Samsat Bambaru, Samsat Songgolangi, dan Kantor PTSP.

Selain itu, Samsat bekerja sama dengan Kepolisian untuk melayani wajib pajak yang terkena tilang elektronik (ETLE). 

“Mulai besok, pelanggar ETLE bisa menyelesaikannya langsung di kantor Samsat. Tapi harus diselesaikan dulu sebelum bayar pajak, karena pemblokiran dari sistem Kepolisian,” jelas Yudhiansyah.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved